Kamis, 18 Juli 2013

PAPER



PENGEMASAN STERIL PADA SUSU

PAPER

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian

oleh :

KELOMPOK A6

ILMI KHOIRUNISA’                                  (121710101005)
FITRI NURULKAROMAH                       (121710101019)
FERI DEFRIYANTO                                  (121710101022)
RAHAYU NAGURA BAKTI                     (121710101043)
NURUS ZAHRO                                          (121710101044)
DYAH AYU RAMADHANI                       (121710101047)

KELAS :
THP A

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
BAB 1. PENDAHULUAN

            Masyarakat pada zaman dahulu menggunakan kemasan tradisonal yang biasanya terbuat dari daun, seperti daun pisang dan daun jati. Fungsi kemasan itu untuk melindungi produk makanan atau minuman dari kotoran dan kontaminasi mikroba serta dari sinar matahari. Seiring dengan perkembangan zaman dan pola hidup masyarakat yang berubah serta meningkatnya industri dan kemajuan IPTEK, kemasan tradisional kurang diminati oleh masyarakat di Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah beralih ke kemasan modern yang lebih aseptik. Kemasan aseptik merupakan hasil inovasi teknologi yang umumnya berbentuk kotak. Kotak ini terdiri dari lapisan kertas, aluminium dan plastik yang tidak hanya anti bocor, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman bakteri. Karena kelebihannya ini, banyak produk yang kemudian dikemas dengan menggunakan kemasan aseptik. Kemasan aseptik dikenal juga dengan "Tetrapack" digunakan untuk minuman juice, susu, teh, santan dll.
Oleh karena itu, masyarakat dijaman modern ini beralih menggunakan tetrapack yang lebih praktis, aman, dan mudah digunakan karena tetrapack terbuat dari alumunium yang harganya lebih murah dibandingkan logam atau bahan kedap udara lainnya, selain karena alumunium ini ringan dan tidak mudah untuk terkorosi.


BAB 2. ISI

Pada tahun 1951, sebuah perusahaan multinasional dari Swedia yang bergerak di bidang pengepakan makanan berhasil memproduksi kemasan yang dapa membuat produk makanan dalam kemasan tersebut lebih tahan lama. Kemasan itu sekarang dikenal dengan sebutan tetrapack. Sedangkan perusahaan tersebut dikenal dengan sebutan Tetra Pak.
            Sistem lapisan kertas karton dengan komponen plastik dan alumunium pada tetrapack bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara dalam kemasan tersebut. Alumunium dipilih karena harganya lebih murah dibandingkan logam atau bahan kedap udara lainnya, selain karena alumunium ini ringan dan tidak mudah untuk terkorosi.
            Kemasan ini berbentuk balok dan biasa digunakan sebagai pengemas minuman susu, teh, sari buah, dan lainnya. Perushaan  Tetra Pak berdiri di Indonesia sejak 1976. Tetra Pak mulai bekerjasama dengan PT Ultrajaya dan berlanjut pada tahun 1982 bekerjasama dengan produsen-produsen besar lainnya. Di pasar kategori kemasana susu cair, kemasan tetrapack mendomonasi dengan menguasai 70-80% pangsa pasar, serta 90-95% dikategori santan. Pada tahun 2007, per tumbuhan kemasan tetrapack cukup memuaskan yaitu 22.     Mayoritas kemasan tetrpack digunankan hanya pada produk minuman, seperti susu, teh, jus, dan minuman tradisional. Namun ada juga satu produk santan. Sejauh ini belum ada produk makanan yang dikemas dengan pengemasan tetrapack. Tetapi tidak menutup kemungkina suatu saat nanti bahan pengemas ini dapat digunakan sebagai salah satu pilihan pengemas produk makanan.
            Keuungulan dari pengemas tetrapack sehingga dijadikan sebagai pilihan dalam pengemas produk minuman dalam menciptakan ketahanan pangan di Indonesia adalah dengan diterapkannya Aseptik Teknologi. Kemasan septik adalah kemasan yang didesain khusus agar produk makanan atau minuman yang dikemas didalamnya terhindar dari berbagai kontaminan seperti bakteri. Oleh sebab itu, biasanya kemasan aseptik dibuat kedap udara. Kemasan aseptik dibuat berlapis-lapis, terdiri dari polietilen (15%), kertas/karton (80%), dan alimunium (5%). Didalam pengemas tetrapack terdapat lapisan alumunium, lapisan ini berfungsi untuk mengoptimalisasikan kekedapan dalam pack dari udara luar, sehingga kontak langsung dan kontaminasi produk dari lingkungan dapat diminimalisasi dan dicegah. Dikarenakan hal tersebut, kualitas produk setelah proses pengemasan dapat terus terjaga hingga sampai kepasar konsumen. Selain itu, beberapa keunggulan lainnya antara lain proses pemanasan yang lembut dengan Ultra High Temperature (UHT), sehingga kesegaran minuman, rasa, warna, tekstur, dan kandungan nutrisi alami dapat dijaga serta dipertahankan.
            Selain itu, tidak memerlukan bahan pengawet, serta praktis dan aman untuk dikonumsi. Apapun produk yang dikemas kualitasnya harus dipertahankan serta keamanannya dan harus memiliki kemampuan dalam mempertahankan nutrisi yang dikandung oleh produk tersebut.

2.2 Lapisan - Lapisan dari Tetrapack
Satu buah kemasan aseptik pada produk susu terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan – lapisan tersebut diantaranya :
a.       Polietilen (LDPE)
Lapisan paling luar dari kemasan aseptic (tetrapack).Lapisan ini berfungsi
untuk member perlindungan terhadap bahan dari kelembaban lingkungan luar kemasan
b.    Kertas karton
Lapisan kedua setelah polietilen (LDPE) pada bagian dalam. Lapisan kertas karton ini mempunyai fungsi untuk menjaga stabilitas bentuk dan member kekuatan pada bahan dari berbagai tekanan.
c.       Polietilen (LDPE)
Lapisan ketiga ini berfungsi sebagai perekat lapisan yang melindungi bahan.
d.      Aluminium foil
Aluminium foil ini mempunyai fungsi untuk memjaga cairan (bahan) dari cahaya, oksigen, dan adanya aroma dari luar. Aluminium foil juga berfungsi untuk menjaga stabilitas rasa bahan.
e.       Adhesiv polimer
Adhesive polimer ini mempunyai fungsi yang sama seperti lapisan polietilen pada lapisan ketiga pengemas tetrapack, yakni sebagai perelat lapisan yang melindungi bahan.
f.       M-Polietilen    
Lapisan terakhir yang berada pada bagian paling dalam kemasan dan bersntuhan langsung dengan bahan. Lapisan ini mempunyai fungsi sebagai sealing pada bahan.
2.3 Keunggulan dan Kelemahan dari Tetrapack
2.3.1        Keunggulan
1.      Tetrapack terdiri dari aluminium foil yang kedap dari cahaya dan udara luar sehingga susu terlindungi dari pengaruh suhu dan sinar matahari serta dapat meminimalkan adanya kontaminasi dari luar yang menyebabkan produk menjadi tidak dapat bertahan lama (tidak awet).
2.      Kemasan tetrapack terbuat dari kertas yang mudah terdegradasi oleh lingkungan sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan botol atau cup yang menggunakan bahan dasar berupa plastik.
3.      Kemasan kertas tetrapack mudah dibawa, dipegang, disimpan, tidak mudah rusak dan tahan panas
                2.3.2       Kelemahan
                        Kelemahan dari penggunaan tetra pak yaitu harganya yang mahal

BAB 3. PENUTUP

Dari data yang telah didapat, dapat disimpulkan bahwa :
  1. Tetrapack lebih mudah digunakan karena lebih praktis dan aman.
  2. Tetrapack kebanyakan hanya digunakan pada produk minuman.
  3. Kemasan aseptik merupakan hasil inovasi teknologi yang umumnya berbentuk kotak.
  4. Kemasan aseptik dikenal juga dengan Tetrapack.
  5. Ada 6 lapisan pada satu buah kemasan aseptik yang terdapat pada tetrapack.