PENGEMASAN STERIL PADA SUSU
PAPER
Disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Teknologi
Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
oleh
:
KELOMPOK A6
ILMI KHOIRUNISA’ (121710101005)
FITRI NURULKAROMAH (121710101019)
FERI DEFRIYANTO (121710101022)
RAHAYU NAGURA BAKTI (121710101043)
NURUS ZAHRO (121710101044)
DYAH AYU RAMADHANI (121710101047)
KELAS :
THP A
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
BAB 1. PENDAHULUAN
Masyarakat pada zaman dahulu menggunakan kemasan tradisonal
yang biasanya terbuat dari daun, seperti daun pisang dan daun jati. Fungsi
kemasan itu untuk melindungi produk makanan atau minuman dari kotoran dan
kontaminasi mikroba serta dari sinar matahari. Seiring dengan perkembangan
zaman dan pola hidup masyarakat yang berubah serta meningkatnya industri dan
kemajuan IPTEK, kemasan tradisional kurang diminati oleh masyarakat di
Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah beralih ke kemasan modern
yang lebih aseptik. Kemasan aseptik merupakan hasil inovasi teknologi
yang umumnya berbentuk kotak. Kotak ini terdiri dari lapisan kertas, aluminium
dan plastik yang tidak hanya anti bocor, namun juga bisa melindungi isi kemasan
dari ancaman bakteri. Karena kelebihannya ini, banyak produk yang kemudian
dikemas dengan menggunakan kemasan aseptik. Kemasan aseptik dikenal juga dengan
"Tetrapack" digunakan untuk minuman juice, susu, teh, santan dll.
Oleh karena itu,
masyarakat dijaman modern ini beralih menggunakan tetrapack yang lebih praktis,
aman, dan mudah digunakan karena tetrapack terbuat
dari alumunium yang
harganya lebih murah dibandingkan logam atau bahan kedap udara lainnya, selain
karena alumunium ini ringan dan tidak mudah untuk terkorosi.
BAB 2. ISI
Pada tahun 1951,
sebuah perusahaan multinasional dari Swedia yang bergerak di bidang pengepakan
makanan berhasil memproduksi kemasan yang dapa membuat produk makanan dalam
kemasan tersebut lebih tahan lama. Kemasan itu sekarang dikenal dengan sebutan
tetrapack. Sedangkan perusahaan tersebut dikenal dengan sebutan Tetra Pak.
Sistem lapisan kertas karton dengan komponen plastik dan alumunium
pada tetrapack bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara dalam
kemasan tersebut. Alumunium dipilih karena harganya lebih murah dibandingkan
logam atau bahan kedap udara lainnya, selain karena alumunium ini ringan dan
tidak mudah untuk terkorosi.
Kemasan ini berbentuk balok dan biasa digunakan sebagai
pengemas minuman susu, teh, sari buah, dan lainnya. Perushaan Tetra Pak berdiri di Indonesia sejak 1976.
Tetra Pak mulai bekerjasama dengan PT Ultrajaya dan berlanjut pada tahun 1982
bekerjasama dengan produsen-produsen besar lainnya. Di pasar kategori kemasana
susu cair, kemasan tetrapack mendomonasi dengan menguasai 70-80% pangsa pasar,
serta 90-95% dikategori santan. Pada tahun 2007, per tumbuhan kemasan tetrapack
cukup memuaskan yaitu 22. Mayoritas kemasan
tetrpack digunankan hanya pada produk minuman, seperti susu, teh, jus, dan
minuman tradisional. Namun ada juga satu produk santan. Sejauh ini belum ada
produk makanan yang dikemas dengan pengemasan tetrapack. Tetapi tidak menutup
kemungkina suatu saat nanti bahan pengemas ini dapat digunakan sebagai salah
satu pilihan pengemas produk makanan.
Keuungulan dari pengemas tetrapack sehingga dijadikan
sebagai pilihan dalam pengemas produk minuman dalam
menciptakan ketahanan pangan di Indonesia adalah dengan diterapkannya Aseptik
Teknologi. Kemasan septik adalah kemasan yang didesain khusus agar produk
makanan atau minuman yang dikemas didalamnya terhindar dari berbagai kontaminan
seperti bakteri. Oleh sebab itu, biasanya kemasan aseptik dibuat kedap udara.
Kemasan aseptik dibuat berlapis-lapis, terdiri dari polietilen (15%),
kertas/karton (80%), dan alimunium (5%). Didalam pengemas tetrapack terdapat
lapisan alumunium, lapisan ini berfungsi untuk mengoptimalisasikan kekedapan
dalam pack dari udara luar, sehingga kontak langsung dan kontaminasi produk dari
lingkungan dapat diminimalisasi dan dicegah. Dikarenakan hal tersebut, kualitas
produk setelah proses pengemasan dapat terus terjaga hingga sampai kepasar
konsumen. Selain itu, beberapa keunggulan lainnya antara lain proses pemanasan
yang lembut dengan Ultra High Temperature (UHT), sehingga kesegaran minuman,
rasa, warna, tekstur, dan kandungan nutrisi alami dapat dijaga serta
dipertahankan.
Selain itu, tidak memerlukan bahan pengawet, serta
praktis dan aman untuk dikonumsi. Apapun produk yang dikemas kualitasnya harus
dipertahankan serta keamanannya dan harus memiliki kemampuan dalam
mempertahankan nutrisi yang dikandung oleh produk tersebut.
2.2 Lapisan - Lapisan dari Tetrapack
Satu buah kemasan aseptik pada produk susu terdiri
dari beberapa lapisan. Lapisan – lapisan tersebut diantaranya :
a. Polietilen
(LDPE)
Lapisan
paling luar dari kemasan aseptic (tetrapack).Lapisan ini berfungsi
untuk member perlindungan terhadap
bahan dari kelembaban lingkungan luar kemasan
b. Kertas
karton
Lapisan
kedua setelah polietilen (LDPE) pada bagian dalam. Lapisan kertas karton ini
mempunyai fungsi untuk menjaga stabilitas bentuk dan member kekuatan pada bahan
dari berbagai tekanan.
c. Polietilen
(LDPE)
Lapisan
ketiga ini berfungsi sebagai perekat lapisan yang melindungi bahan.
d. Aluminium
foil
Aluminium foil
ini mempunyai fungsi untuk memjaga cairan (bahan) dari cahaya, oksigen, dan
adanya aroma dari luar. Aluminium foil juga berfungsi untuk menjaga stabilitas
rasa bahan.
e. Adhesiv
polimer
Adhesive polimer
ini mempunyai fungsi yang sama seperti lapisan polietilen pada lapisan ketiga
pengemas tetrapack, yakni sebagai perelat lapisan yang melindungi bahan.
f. M-Polietilen
Lapisan
terakhir yang berada pada bagian paling dalam kemasan dan bersntuhan langsung
dengan bahan. Lapisan ini mempunyai fungsi sebagai sealing pada bahan.
2.3 Keunggulan dan Kelemahan dari Tetrapack
2.3.1
Keunggulan
1. Tetrapack terdiri dari aluminium foil yang kedap dari cahaya dan
udara luar sehingga susu terlindungi dari
pengaruh suhu dan sinar matahari
serta dapat meminimalkan adanya kontaminasi dari luar yang
menyebabkan produk menjadi tidak dapat bertahan lama (tidak awet).
2. Kemasan tetrapack terbuat dari kertas yang mudah
terdegradasi oleh lingkungan sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan botol atau cup yang menggunakan bahan dasar berupa plastik.
3. Kemasan
kertas tetrapack mudah dibawa, dipegang, disimpan, tidak mudah rusak dan tahan
panas
2.3.2 Kelemahan
Kelemahan dari penggunaan tetra pak yaitu
harganya yang mahal
BAB 3. PENUTUP
Dari data yang telah didapat, dapat
disimpulkan bahwa :
- Tetrapack lebih mudah digunakan karena lebih praktis dan aman.
- Tetrapack kebanyakan hanya digunakan pada produk minuman.
- Kemasan aseptik merupakan hasil inovasi teknologi yang umumnya berbentuk kotak.
- Kemasan aseptik dikenal juga dengan Tetrapack.
- Ada 6 lapisan pada satu buah kemasan aseptik yang terdapat pada tetrapack.