ABSTRAK
Fungsi penulisan karya ilmiah mengenai Daun Pepaya (carica papaya)
sebagai bahan untuk meningkatkan
kualitas Kue Matahari sebagai salah satu sarana untuk mempelajari tata cara
proses pengembangan Kue Matahari dan sebagai pengetahuan mengenai proses pengembangan
Kue Matahari yang benar sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses
pengembangan sekaligus untuk menigkatkan kualitas kue tersebut. Karya tulis ini
menjelaskan tahap-tahap pengembangan disertai penjelasan sebagai kegunaan Daun
Pepaya untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari. Serta mencakup macam-macam manfaat
tentang Daun Pepaya yang sering digunakan di kalangan pedesaan,dan
produk-produk yang sangat sederhana .Untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari
dimulai dari pemilihan Daun Pepaya yang sangat tua karena banyak mengandung
getah putih seperti susu (White Milky Latex) yang akan menjadi kualitas Kue
Matahari.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyusun karya tulis ini dengan baik. Karya
tulis ini disusun dengan judul “DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI
BAHAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KUE MATAHARI.”
Karya ini ditulis dalam
rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah
Dalam penyelesaian karya ini
kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
·
Adin Budi Satriyo S.Pd selaku kepala SMA NEGERI
1 Gending yang telah memberikan kesempatan kepada kami atas penulisan karya
tulis ini.
·
Wika Indah Sari S.Pd selaku guru pembimbing
Kelompok Ilmiah (KIR) SMA NEGERI 1 Gending, yang telah membantu kami berupa
bimbingan dan memberikan masukan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
·
Keluarga kami yang telah memberikan dukungan
hingga terselesaikannya karya tulis ini.
·
Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata tak ada kayu yang
tak rapuh, kami menyadari sepenuhnya karya tulis ini masih jauh dari sempurna.
Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan karya
tulis ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas
terbentang dari Sabang sampai Merauke. Selain terdiri dari beragam suku bangsa,
juga terkenal dengan jumlah penduduknya yang banyak. Sebagian besar penduduk
Indonesia mendiami daerah pedesaan. Masyarakat di daerah pedesaan mempunyai
banyak keahlian dalam berbagai bidang, salah satunya adalah dalam bidang
kuliner (makanan). Salah satu kudapan
(makanan ringan) yang terkenal di daerah Kabupaten dan Kota Probolinggo adalah
Kue Matahari atau di beberapa daerah lain terkenal dengan nama Kembang Goyang.
Di beberapa kecamatan di kedua wilayah ini terdapat industri skala rumah tangga (home industry) yang memproduksi
kue Matahari ini.
Pembuatan Kue Matahari ini sangat sederhana dan
termasuk sejenis krupuk yang dapat melempem dan kurang renyah. Pada masyarakat
kota, pembuatan kue ini menggunakan bahan perenyah, pengembang, bahkan pengawet
yang berasal dari pembuatan bahan dari pabrik. Tanpa memikirkan efek
sampingnya. Akan tetapi, pada daerah perdesaan yang jauh dari perkotaan dan
sulit transportasinya, mempunyai inovasi tersendiri dalam pembuatan Kue
Matahari yaitu dengan menggunakan Daun Pepaya sebagai bahan pengembang,
perenyah, dan dapat mengawetkan dalam beberapa hari. Bahkan juga baik untuk
kesehatan tubuh.
Penggunaan Daun Pepaya
dalam meningkatkan kualitas Kue Matahari relatif mudah dilakukan dan memerlukan
biaya yang murah karena mudah didapat di daerah pedesaan. Kandungan dalam Daun
Pepaya yaitu getah putih seperti susu (white milky latex) adalah zat yang
berperan dalam menghasilkan pengembangan sekaligus perenyahan pada Kue
Matahari. Hal ini memunculkan ide bagi kami untuk mendeskripsikan cara
meningkatkan kualitas Kue Matahari serta bagaimana memaksimalkan hasil sehingga
dapat meningkat dicapai. Sasarannya
untuk pemula dan yang belum memahami proses pembuatan Kue Matahari yang baik dan benar. Bagi masyarakat perdesaan agar dapat meningkatkan
kualitas Kue Matahari dapat lebih mengoptimalkan hasil pembuatannya, sehingga
dapat meningkatkan pendapatannya melalui home industri (industri rumah
tangga). Karena itu peneliti mengambil
judul “Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai bahan untuk meningkatkan
kualitas Kue Matahari secara alamiah”.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan diangkat pada penelitian
ini adalah :
1). Zat
apakah yang terkandung dalam Daun Pepaya sehingga dapat
digunakan sebagai bahan perenyah sekaligus
untuk bahan
pengembang?
2). Bagaimana
menentukan ciri-ciri Daun Pepaya yang dapat digunakan
sebagai bahan perenyah Kue Matahari?
3). Bagaimana
proses pembuatan Kue Matahari?
4). Bagaimana
penggunaan Daun Pepaya untuk meningkatkan kualitas
Kue Matahari?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1). Menjelaskan zat yang terkandung dalam Daun
Pepaya sehingga dapat dipakai sebagai pengembang dan perenyah Kue Matahari
2). Mendeskripsikan
pemilihan Daun Pepaya yang baik.
3). Mendeskripsikan
proses pembuatan Kue Matahari.
4). Mendeskripsikan penggunaan Daun Pepaya pada
proses pembuatan Kue Matahari.
1.4 Manfaat Penelitian
1). Membuat
bahan perenyah dan pengembang Kue Matahari yang ekonomis.
2). Meningkatkan
produktivitas dan kualitas Kue Matahari.
3). Meningkatkan
pendapatan masyarakat desa dengan industri rumah tangga pembuatan Kue Matahari.
1.5 Asumsi
Daun Pepaya sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari
pada industri rumah tangga mendapat respon positif dari masyarakat yaitu sebagai perenyah dan
pengembang makanan. Untuk itu
diperlukannya daun tersebut
sebagai bahan pengolahan pembuatan Kue Matahari
agar tidak menimbulkan efek samping bagi
kesehatan. Zat yang terkandung
pada tumbuhan pepaya adalah papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.
1.6 Hipotesis
Berdasarkan asumsi yang
telah dibuat secara teoritis,diperlukan suatu kesimpulan yang sifatnya
sementara.oleh karena itu,peneliti membuat hipotesis kerja sebagai berikut.
“ Daun Pepaya memiliki Kandungan
kimia yang dapat meningkatkan kualitas Kue Matahari, yaitu dalam hal mengembangkan
dan merenyahkan tanpa menimbulkan efek samping”.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Daun
Pepaya
Sejak dulu alam sudah
memberikan banyak keanekaragaman disekitar alam terutama pohon pepaya. Salah
satu obat alamiah serbaguna yang banyak tersedia di sekitar kita adalah pohon
pepaya. Setiap bagian pohon pepaya dapat dimanfaatkan mulai akar, batang, daun,
dan daun bahkan biji buahnya.
Gambar 2.1 : Daun Pepaya (Foto : Rahma)
Jangan salah paham dibalik kepahitannya
ternyata menyimpan khasiat yang begitu banyak. Kita telah mengetahui bahwa buah
pepaya juga baik untuk tubuh, namun daunnya juga tidak boleh diremehkan. Karena
Daun Pepaya inilah yang kita buat untuk pengembangan Kue Matahari, pengawetan,
sekaligus juga perenyah Kue Matahari. Karena getah ini otomatis didapatkan saat
kita mengkonsumsi Daun Pepaya yang sudah tua. Daun ini dari tumbuhan pepaya
memiliki kandungan kimia senyawa Karpain. Zat inilah dapat membunuh
mikroorganisme bagi tubuh kita.
2.2 Ciri-Ciri
2.2.1 Klasifikasi Pohon Pepaya
Berdasarkan
hasil penelitian, pohon pepaya diklasifikasikan kedalam:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
(berkeping
dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica Gambar 2.2: Pohon Pepaya
Spesies : Carica papaya L. (Foto: http://www.iptek.net.id/)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica Gambar 2.2: Pohon Pepaya
Spesies : Carica papaya L. (Foto: http://www.iptek.net.id/)
2.2.2 Habitat
Habitat
adalah tempat dimana mahluk hidup tinggal. Habitat pohon pepaya adalah di
dataran tinggi dan dataran rendah. Selain itu pohon pepaya juga hidup didaerah
tropis maupun sub tropis.
2.3 Kue Matahari
Kue Matahari merupakan makanan ringan
(Kudapan) yang berasal dari campuran tepung terigu dan tepung beras dengan rasa yang dapat dibuat manis atau asin
dan disesuaikan dengan selera, juga sangat renyah. Memiliki bentuk menyerupai
Matahari sehingga diberi nama Kue Matahari. Di beberapa daerah di Indonesia
menyebutnya sebagai Kue Kembang Goyang. Kembang karena bentuknya menyerupai
bunga atau kembang, sedangkan goyang karena tatkala mencetaknya, cetakan kue
ini harus digoyang di dalam minyak panas, untuk melepaskan adonan kue dari
cetakannya.
Kue Matahari ini sering dipakai
sebagai sesaji dalam upacara adat, seperti yang sering dilakukan di sebagian
besar daerah di Bali. Apabila menjelang Hari Raya Keagamaan seperti Galungan,
permintaan konsumen akan Kue Matahari meningkat tajam. Kue-kue ini dikemas
dalam plastik yang tertutup rapat dengan tujuan agar awet dan tidak cepat
melempem.
Industri Rumah Tangga (Home Industry)
pembuatan Kue Matahari mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Industri
ini mempunyai beberapa kendala karena tingkat keawetan dan kerenyahan dari Kue
ini sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan inovasi dalam pembuatannya.
BAB III
METODOLOGI
“Metodologi penelitian “berasal dari kata
“Metode”yang artinya cara yang cepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang
artinya ilmu dan pengetahuan.jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu
dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.sedangkan
peneliyian adalah suatu kegiatan untuk mencari,mencatat,merumuskan,dan menganalisis
sampai menyusunlaporannya.( Narbuko dan Achmadi,2008: 1)
Sedangkan menurut Rameli Agam (2009:94) , Metode ilmiah dalam bentuk
metodologi penelitian direalisasikan dalam bentuk model,prosedur,dan format
penelitian,seperti metode atau teknik penelitian,instrumen penelitian,subjek
penelitian prosedur,desain dan alat bantu penelitian.Metodologi penelitian yang
baik akan memberikan kontribusi bagi tercapainya kesuksesan penelitian yang
dilakukan.dalam penelitian ini,peneliti menggunakan Metode penelitian eksperimen1 untuk menguji rumusan
hipotesis yang telah di buat.
3.1
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian tentang Daun Pepaya (carica papaya) sebagai bahan untuk
meningkatkan kualitas kue di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten
Probolinggo.pembuatan sampel Kue Matahari di Desa Brabe Kecamatan Maron
Kabupaten Probolinggo. Pengambilan Daun Pepaya sebagai bahan pengembang dan
perenyah di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini
dilakukan selama 1 bulan yaitu dari tanggal
16 April-14 Mei 2010.
3.2
Penelitian subjek
Subjek yang di teliti dalam penelitian ini adalah getah Daun Pepaya (carica papaya) yang banyak terdapat di
kabupaten probolinggo kususnya Kecamatan Maron dan Kecamatan Gending. Sedangkan
objek yang di teliti adalah Kue Matahari.
1 Metode penelitian eksperimen adalah metode yang menguji hipotesis berbentuk
hubungan sebab – akibat melalui pemanipulasian variabel independen (misalnya :
treatment, stimulus, kondisi) dan menguji
perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tadi.
3.3 Sumber Data
Data yang diperoleh berupa dat primer dan data
sekunder. Data primer adalah berupa data dari hasil percobaan mengenai
pembungkusan Kue Matahari dengan Daun Pepaya. Sedangkan data sekunder diperoleh
melalui internet.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Metode ini berupa pengamatan secara langsung yang
kami lakukan di daerah pedesaan khususnya
home industry di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo untuk
mendapatkan data tentang cara pembuatan Kue Matahari.
b. Eksperimen
Melakukan pecobaan pembuatan
Kue Matahari dengaan inovasi menggunakan Daun Pepaya dan mencatat hasilnya
serta mendokumentasikannya dalam bentuk foto saat proses pembuatannya
c. Angket
Metode ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaaan dan respon masyarakat terhdap rasa
dan penampilan dari Inovasi Kue Matahari. Angket ini melibatkan 40 orang responden.
3.5
Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
- Alat penggorengan - Panci
- Kompor -
Alat pengaduk
- Alat cetakan
3.5.2
Bahan
- Tepung beras - Daun Pepaya
- tepung tapioka - minyak tanah
- bawang putih - minyak goreng
- kemiri - air putih
- bumbu penyedap rasa
3.6
Langkah Kerja
3.4.1 Cara kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Mencampurkan
tepung beras dan tepung tapioka ke dalam panci
3. Menambahkan
dengan air putih, aduk hingga rata
4. Menghancurkan
3 siung bawang putih dan menambahkan bumbu penyedap rasa
5. Memasukkan
semua bumbu yang telah dihancurkan kedalam panci
6. Adonan
yang telah jadi dibagi menjadi 3 bagian dan diberi 2 perlakuan dan 1 bagian menjadi kontrol.
a. Perlakuan 1 : Kue yang diberi Daun Pepaya
(dibungkus oleh daun pepaya) - Adonan yang sudah jadi langsung dicetak dan di goreng
- Setelah
dingin, kue Matahari yang dihasilkan langsung diletakkan ke dalam wadah yang alas dan
dindingnya diberi Daun Pepaya yang sudah dibersihkan,
kemudian bagian atas pun ditutupi oleh Daun Pepaya.
- Didiamkan
untuk beberapa lama, kemudian digoreng kembali.
b. Perlakuan 2 : Kue yang adonannya di beri Daun
Pepaya
. - Adonan
kue yang sudah jadi langsung dimasukkan ke dalam wadah yang alas dan dindingnya diberi Daun
Pepaya yang sudah dibersihkan, kemudian bagian
atas pun ditutupi oleh Daun Pepaya.
- Didiamkan
sampai beberapa lama
- Lalu di cetak dan digoreng
c. Kontrol : Kue tanpa Daun Pepaya
- Adonan
yang sudah jadi langsung di cetak dan di goreng tanpa diberi perlakuan
menggunakan Daun Pepaya.
3.4.2
Rancangan Tabulasi Data
Pengorganisasian data hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
Lama pendiaman
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
Tabel 1. Rancangan
tabulasi data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kandungan
Zat yang Terdapat pada Daun Pepaya
Papain merupakan satu dari enzim
paling kuat yang dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman pepaya. Enzim adalah
molekul kompleks yang diproduksi makhluk hidup untuk mempercepat reaksi kimia dalam
sel. Pada pepaya, getah termasuk enzim proteolitik. Protein dasar itu memecah
senyawa protein menjadi pepton. Contoh enzim proteolitik lainnya adalah
bromelain pada nanas, renin pada sapi dan babi. Pemakaiannya masih jarang
lantaran sulit diekstrak dan aktivitasnya lebih rendah dibanding papain.
Papain juga terbukti menginaktifkan
kinerja insulin seperti diteliti Wutzemann dan Livshis pada 1923. Berkat
kandungan 11.6 % potasium benzylglucosinolate, ia mampu mengurangi gula darah
sekaligus mempercepat penyembuhan luka. Kinerja itu dibantu oleh asam
hidrosianik yang bersifat antiseptik. Papain pun mengandung 1,2% sulfur yang
berfungsi mengobati penyakit kulit seperti jerawat, kutil, bekas luka, dan
sebagai krim penghilang rambut.
Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya kering itu antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, phenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak.
Daun Pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain : - Vitamin A 18250 SI - Vitamin B1 0,15 mg - Vitamin C 140 mg - Kalori 79 kal - Protein 8,0 gram - Lemak 2 gram - Hidrat Arang 11,9 gram - Kalsium 353 mg - Fosfor 63 mg - Besi 0,8 mg - Air 75,4 gram Kandungan carposide pada Daun Pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.
Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya kering itu antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, phenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak.
Daun Pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain : - Vitamin A 18250 SI - Vitamin B1 0,15 mg - Vitamin C 140 mg - Kalori 79 kal - Protein 8,0 gram - Lemak 2 gram - Hidrat Arang 11,9 gram - Kalsium 353 mg - Fosfor 63 mg - Besi 0,8 mg - Air 75,4 gram Kandungan carposide pada Daun Pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.
Enzim papain inilah yang dianggap berperan dalam
mengembangkan dan meningkatkan kerenyahan pada Kue Matahari.
4.2 Pemilihan Daun Pepaya
Dalam pemilihan Daun Pepaya kita harus memilih daun yang
bersih dan cukup tua. Daun papaya yang cukup tua lebih banyak mengandung getah
putih. Getah putih yang terdapat pada Daun Pepaya itulah yang peneliti gunakan
sebagai pengembang dan perenyah Kue Matahari.
4.3 Proses Pembuatan Kue Matahari
Bahan yang sudah tersedia seperti tepung beras,
tepung tapioka, bawang putih, kemiri, bumbu penyedap rasa (secukupnya), dan air
putih secukupnya, kemudian dicampur dimasukkan ke dalam panci dan diaduk hingga
rata. Setelah itu,hidupkan kompor dan tuangkan minyak goreng kemudian tunggu
hingga panas. Lalu alat cetakan
dimasukkan ke dalam minyak panas, selanjutnya cetakan yang sudah panas
dimasukkan ke dalam adonan kue. Setelah
menempel pada cetakan, maka cetakan diangkat dan dimasukkan ke dalam wajan
(alat penggorengan) yang berisi minyak panas. Sewaktu adonan kue yang menempel
pada cetakan berada dalam minyak panas, cetakan digoyang perlahan agar kue
lepas, dan dapat digoreng (dimatangkan).
Pemasakan kue (penggorengan) harus dilakukan secara hati-hati dan cepat agar
diperoleh warna kekuningan yang sempurna.
Pada percobaan pertama,
peneliti mengalami kegagalan karena alat penggoreng (wajan) yang peneliti
gunakan terlalu tipis. Sehingga panas yang menyerap pada cetakan tidak merata.
Akibat yang ditimbulkan adalah bentuk Kue Matahari menjadi tidak sempurna
(hancur) karena sebagian adonan sukar dilepaskan dari cetakan.
Pada
percobaan kedua, peneliti menggunakan alat penggorengan yang lebih tebal
sehingga panasnya merata. Akan tetapi pada percobaan yang kedua, peneliti
mengalami kagagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh alat cetakan yang
digunakan langsung peneliti cuci menggunakan air. Sedangkan alat cetakan pada
Kue Matahari tidak boleh sedikitpun terkena oleh air. Akibat yang ditimbulkan
adalah bentuk Kue Matahari
menjadi tidak sempurna (hancur) karena sebagian adonan sukar dilepaskan dari
cetakan.
Pada
percobaan ketiga, peneliti tidak menagalami kendala apapun sehingga pada percobaan
ketiga membuahkan hasil yang maksimal. Keberhasilan tersebut disebabkan oleh
alat penggoreng yang peneliti gunakan sudah lebih tebal sehingga panasnya
merata dan alat cetakan yang peneliti gunakan
sudah tidak lagi dicuci dengan air akan tetapi dicuci dengan minyak
goreng. Akibatnya bentuk Kue Matahari bagus dan renyah.
4.4 Penggunaan
Daun Pepaya Pada Proses Pembuatan Kue Matahari
4.4.1 Daun Pepaya Sebagai Pembungkus Kue Matahari
Sebelum proses
pembungkusan pada Kue Matahari, kita harus menyiapkan tempat yang dilapisi oleh
Daun Pepaya. Kue Matahari yang sudah digoreng, dimasukkan ke dalam tempat
tersebut. Tutup rapat-rapat tempat pembungkusan tersebut dan simpan di tempat
yang kering selama 3 hari. Setelah 3 hari proses pembungkusan selesai. Maka
pada awalnya, kue tersebut akan tidak renyah lagi.Akan tetapi setelah di goreng
Kue Matahari akan renyah dan mengembang dan dapat berkembang kurang lebih satu
minggu.
Metode ini sangat baik
digunakan untuk mengatasi Kue Matahari yang melempem karena tidak laku terjual.
Dalam daun Pepaya mengandung enzim proteolitik mampu memutuskan ikatan lemak
dan karbohidrat sehingga apabila digoreng kembali akan menghasilkan rasa yang
renyah.
4.4.2 Adonan
Kue Matahari yang Dibungkus Daun Pepaya
Sebelum proses
pembungkusan pada adonan Kue Matahari, sebelumnya kita harus menyiapkan tempat
pembungkusan yang dilapisi Daun Pepaya. Setelah wadah yang akan digunakan siap,
maka adonan dituangkan kedalam tempat pembungkusan tersebut. Setelah itu
didiamkan selama 1 jam. Setelah 1 jam adonan tersebut akan lebih kental dari
keadaan semula. Pada tahap penggorengan adonan ini lebih mudah lepas dari
cetakan karena sudah tercampur dengan getah yang dihasilkan oleh Daun Pepaya.
Kue tersebut kurang renyah karena adonan yang melekat pada cetakan sangat
tebal. Akan tetapi, kue ini dapat mempertahankan kerenyahannya
7-10 hari.
4.4.3
Kue
Matahari tanpa menggunakan Daun Pepaya
Adonan yang
sudah jadi langsung digoreng.Akan tetapi, bentuknya lebih kecil (kurang dan
kerenyahannya kurang.Kue ini hanya dapat bertahan 5-6
hari.
4.5
Faktor
Penentu Keefektifan Pengembangan dan Perenyahan
Alami Daun Pepaya pada pembuatan Kue
Matahari
Bahan
perenyah dan pengembang yang dihasilkan oleh Daun Pepaya dan diujikan pada
sampel Kue Matahari. Adapun pada percobaan sebagai berikut:
Percobaan 1 (adonan yang dibungkus Daun
Pepaya)
Lama pendiaman
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
1 jam
|
Adonan menjadi lebih kental.
|
Kue Matahari mengeras.
|
Percobaan 2 (Kue Matahari dibungkus dengan Daun
Pepaya )
Lama pendiaman
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
3 hari
|
Bentuknya lembek dan tidak ada
kerenyahan sama sekali.
|
Setelah digoreng kembali, akan
menghasilkan pengembangan dan kerenyahan.
|
Percobaan 3 (tidak ada campuran apapun pada
adonan)
Lama pendiaman
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
1 menit
|
Warnanya berubah menjadi lebih
putih.
|
Rasa Kue Matahari sama seperti pada
umumnya.
|
Percobaan 4 (Pengamatan kerenyahan kue Matahari
tanpa menggunakan Daun Pepaya)
Lama pendiaman
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
3 hari
|
Renyah
|
kerenyahannya sama seperti semula.
|
7 hari
|
Kurang renyah
|
Kerenyahannya sudah berkurang.
|
10 hari
|
Melempem
|
Tidak ada kerenyahan sama sekali.
|
Percobaan 5 (Pengamatan kerenyahan kue Matahari
dengan menggunakan Daun Pepaya)
Lama pendiaman
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
3 hari
|
Sangat renyah
|
kerenyahannya sama seperti semula.
|
7 hari
|
Renyah
|
Kerenyahannya tetap
|
10 hari
|
Kurang renyah
|
Kerenyahan berkurang.
|
Percobaan 6 (Pengamatan kerenyahan adonan kue
Matahari dengan menggunakan Daun Pepaya)
Lama pendiaman
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
3 hari
|
Sangat renyah
|
kerenyahannya sama seperti semula.
|
7 hari
|
Renyah
|
Kerenyahannya tetap
|
10 hari
|
Kurang renyah
|
Kerenyahan berkurang.
|
Dari percobaan 1, 2, dan 3 dapat dilihat bahwa
lamanya pendiaman berpengaruh terhadap bentuk dan rasa pada Kue Matahari. Hal
ini membuktikan bahwa semakin lama waktu pendiaman, maka bentuknya semakin
melebar dan rasanya sedikit pahit.
Sedangkan dari percobaan 4, 5, dan 6 ketahanan kerenyahan
pada kue matahari dipengaruhi oleh lamanya pendiaman.Hal ini membuktikan bahwa
semakin lama pendiaman,maka Kue Matahari akan melempem (kurang renyah).
Dari percobaan di atas,hal yang paling unggul
adalah Daun Pepaya sebagai pembungkus Kue Matahari.Karna dapat dilihat dari
ketahanan kerenyahannya.
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
1. Daun
Pepaya (Carica papaya merupakan
satu-satssunya spesies yang masih ada dalam famili caricaeae (kurang lebih tujuh spesies punah dalam genus tambahan
dilaporkan pernah ada). Daun ini merupakan salah satu jenis daun penghasil
enzim proteolitik yang tinggi. .Selain itu, Daun Pepaya juga mengandung
berbagai macam zat, antara lain : - Vitamin A 18250 SI - Vitamin B1 0,15 mg -
Vitamin C 140 mg - Kalori 79 kal - Protein 8,0 gram - Lemak 2 gram - Hidrat
Arang 11,9 gram - Kalsium 353 mg - Fosfor 63 mg - Besi 0,8 mg - Air 75,4 gram
Kandungan carposide pada Daun Pepaya berkhasiat sebagai obat cacing.
2. Pemilihan
Daun Pepaya dalam pembuatan Kue Matahari yaitu memilih daun yang sudah tua
karena banyak mengandung getah putih seperti susu (white milky latex).Getah
putih itulah yang diginakan untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari.
- Proses pembuatan Kue Matahari yaitu menyiapkan alat dan bahan yang sudah tersedia seperti tepung beras, tepung tapioka, bawang putih, kemiri, bumbu penyedap rasa (secukupnya), dan air putih secukupnya, sedangkan alatnya yaitu alat penggorengan, panci, kompor, alat pengaduk, dan alat cetakan. Kemudian semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam panci lalu diaduk hingga rata. Setelah itu,hidupkan kompor dan tuangkan minyak goreng kemudian tunggu hingga panas. Lalu alat cetakan dimasukkan ke dalam minyak panas, selanjutnya cetakan yang sudah panas dimasukkan ke dalam adonan kue kemudian digoreng.
- Penggunaan Daun Pepaya untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari ada tiga tahap yaitu adonan Kue Matahari yang dibungkus Daun Pepaya, Kue Matahari yang dibungkus Daun Pepaya, dan adonan Kue Matahari tanpa dibungkus Daun Pepaya. Untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari meliputi tahap lama dan pengembangan sekaligus perenyahan pada Kue Matahari.
5.2
SARAN
Dengan dibuatnya makalah
ini, peneliti berharap agar penduduk
perdesaan bisa lebih meningkatkan kualitas Kue Matahari dengan mengikuti tata
cara pembungkusan kue dengan menggunakan Daun Pepaya agar lebih hemat dan higienis.
Sebaiknya masyarakat juga lebih menyadari dan memperhatikan adanya sesuatu di
lingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Agam Rameli 2009:94.Metode ini
dalam bentuk penelitian ,intrumen ,subjek penelitian prosedur ,desain dan alat
bantu peneliti.
Narbuko dan achmadi,2008:1.Suatu
kegiatan untuk mencari ,merummuskan ,dan menganalisis sampai menyusun
laporannya.
(http://.iptek.net.id)
LAMPIRAN 1
Angket kue matahari
yang diberi Daun Pepaya
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
1. Bagaimana bentuk kue
yang telah diberi Daun Pepaya?
a. mengalami pengembangan
b. sama dengan semula
c.
lebih kecil
jawaban lain:
2. Bagaimana rasa kue matahari yang telah
diberi Daun Pepaya?
a. enak
b.tidak enak
c.kurang enak
jawaban lain:
3. Bagaimana menurut anda
tentang kerenyahan kue tersebut?
a.renyah
b.tidak renyah
c.sedang
jawaban lain:
4. Apa menurut anda yang paling terasa pada
kue matari yang sudah diberi daun
pepaya?
a.getah Daun Pepaya
b.tepung beras
c.tidak ada aroma
jawaban lain:
5. Bagaimana menurut anda tentang penampilan
warna pada kue mahari yang diberi
Daun Pepaya?
a.kuning
b.Putih tulang
c.kecoklatan
jawaban lain:
6. Tuliskan kritik dan saran anda mengenai kue
matahari yang diberi Daun Pepaya?
Jawab:
Angket kue matahari
yang adonannya diberi Daun Pepaya
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
1. Bagaimana bentuk kue
yang adonannya diberi Daun Pepaya?
a. mengalami pengembangan
b. sama dengan semula
c.
lebih kecil
jawaban lain:
2 Bagaimana rasa kue matahari yang adonannya
diberi Daun Pepaya?
a. enak
b.tidak enak
c.kurang enak
jawaban lain:
3. Bagaimana menurut anda tentang kerenyahan
kue tersebut?
a.renyah
b.tidak renyah
c.sedang
jawaban lain:
4. Apa menurut anda yang paling terasa pada
kue matari yang adonannya diberi daun
pepaya?
a.getah Daun Pepaya
b.tepung beras
c.tidak ada aroma
jawaban lain:
5. Bagaimana menurut anda tentang penampilan
warna pada kue mahari?
a.kuning
b.Putih tulang
c.kecoklatan jawaban lain
6. Tuliskan kritik dan saran anda mengenai kue
yang adonannyadiberi Daun Pepaya?
Jawab:
Angket kue matahari
yang tanpa diberi Daun Pepaya
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerejaan :
1. Bagaimana bentuk kue
yang tanpadiberi Daun Pepaya?
a. mengembang
b. Sama dengan semula
c.lebih kecil
jawaban lain:
2.Bagaimana rasa kue
matahari yang tanpa diberi Daun Pepaya
a. enak
b.tidak enak
c.kurang enak
jawaban lain
3. Bagaimana menurut anda
tentang kerenyahan kue tersebut?
a.renyah
b.tidak renyah
c.sedang
jawaban lain:
4. Apa menurut anda yang paling terasa pada
kue matari yang tanpa diberi daun
pepaya?
a.getah Daun Pepaya
b.tepung beras
c.tidak ada aroma
jawaban lain:
5. Bagaimana menurut anda tentang penampilan
warna pada kue mahari?
a.kuning
b.Putih tulang
c.kecoklatan
jawaban lain:
6. Tuliskan kritik dan saran anda mengenai kue
yang tanpa diberi Daun Pepaya?
Jawab:
DATA NAMA RESPONDEN
NO
|
NAMA
|
USIA
|
ALAMAT
|
PEKERJAAN
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
|
Ana septian
Yuliatin
Suleha
Buhairi
Suwono
Srimulyani
Bayati
Yendamayanti
Susilowati
Candra
Sumisna
Dina Agustin
Ririn
Trias A.
Anisa
Yuyun
Boby
Rudi
Tausan
Faisol
Edo
Roni
Rofik
Pusat
Wahyu
Wika Indah Sari
Sumisno
Toyan
Rudy
Mol
Bibit
Yusuf
Sumarno
Fadly
Huda
Maryam
Salam
Fatima
Fiki
Soleh
|
21
34
40
48
23
19
18
16
45
32
23
23
21
20
43
32
21
23
34
54
42
26
27
54
54
35
34
54
43
23
32
33
22
21
34
35
34
36
45
56
|
Sumber Dawe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Sumber Dawe
Sumber
Dawe
Sumber Dawe
Sumber Dawe
Maron
Maron
Brabe
Brabe
Sumber Dawe
Sumber Dawe
Sumber
Dawe
Kedupok
Probolinggo
Brabe
Brabe
Brabe
Maron
Maron
Maron
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
|
Pedagang
PNS
Ibu rumah Tangga Pedagang
Pedagang
Ibu rumah Tangga Pedagang
Ibu rumah Tangga Mahasiswa
Ibu rumah Tangga
Wiraswata
Pedagang
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Petani
PNS
Pedagang
PNS
Guru
Petani
Petani
Petani
Petani
Ibu rumah Tangga Pedagang
IburumahTangga
PNS
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Ibu rumah Tangga
Pelajar
Pelajar
|