Jumat, 05 April 2013

Karya Tulis Ilmiah - DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI BAHAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KUE MATAHARI


ABSTRAK

Fungsi penulisan karya ilmiah mengenai Daun Pepaya (carica papaya) sebagai bahan  untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari sebagai salah satu sarana untuk mempelajari tata cara proses pengembangan Kue Matahari dan sebagai pengetahuan mengenai proses pengembangan Kue Matahari yang benar sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses pengembangan sekaligus untuk menigkatkan kualitas kue tersebut. Karya tulis ini menjelaskan tahap-tahap pengembangan disertai penjelasan sebagai kegunaan Daun Pepaya untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari. Serta mencakup macam-macam manfaat tentang Daun Pepaya yang sering digunakan di kalangan pedesaan,dan produk-produk yang sangat sederhana .Untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari dimulai dari pemilihan Daun Pepaya yang sangat tua karena banyak mengandung getah putih seperti susu (White Milky Latex) yang akan menjadi kualitas Kue Matahari.















KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyusun karya tulis ini dengan baik. Karya tulis ini disusun dengan judul “DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI BAHAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KUE MATAHARI.”
Karya ini ditulis dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah
Dalam penyelesaian karya ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
·         Adin Budi Satriyo S.Pd selaku kepala SMA NEGERI 1 Gending yang telah memberikan kesempatan kepada kami atas penulisan karya tulis ini.
·         Wika Indah Sari S.Pd selaku guru pembimbing Kelompok Ilmiah (KIR) SMA NEGERI 1 Gending, yang telah membantu kami berupa bimbingan dan memberikan masukan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.
·         Keluarga kami yang telah memberikan dukungan hingga terselesaikannya karya tulis ini.
·         Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata tak ada kayu yang tak rapuh, kami menyadari sepenuhnya karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas terbentang dari Sabang sampai Merauke. Selain terdiri dari beragam suku bangsa, juga terkenal dengan jumlah penduduknya yang banyak. Sebagian besar penduduk Indonesia mendiami daerah pedesaan. Masyarakat di daerah pedesaan mempunyai banyak keahlian dalam berbagai bidang, salah satunya adalah dalam bidang kuliner (makanan).  Salah satu kudapan (makanan ringan) yang terkenal di daerah Kabupaten dan Kota Probolinggo adalah Kue Matahari atau di beberapa daerah lain terkenal dengan nama Kembang Goyang. Di beberapa kecamatan di kedua wilayah ini terdapat industri skala  rumah tangga (home industry) yang memproduksi kue Matahari ini.
Pembuatan Kue Matahari ini sangat sederhana dan termasuk sejenis krupuk yang dapat melempem dan kurang renyah. Pada masyarakat kota, pembuatan kue ini menggunakan bahan perenyah, pengembang, bahkan pengawet yang berasal dari pembuatan bahan dari pabrik. Tanpa memikirkan efek sampingnya. Akan tetapi, pada daerah perdesaan yang jauh dari perkotaan dan sulit transportasinya, mempunyai inovasi tersendiri dalam pembuatan Kue Matahari yaitu dengan menggunakan Daun Pepaya sebagai bahan pengembang, perenyah, dan dapat mengawetkan dalam beberapa hari. Bahkan juga baik untuk kesehatan tubuh.
            Penggunaan Daun Pepaya dalam meningkatkan kualitas Kue Matahari relatif mudah dilakukan dan memerlukan biaya yang murah karena mudah didapat di daerah pedesaan. Kandungan dalam Daun Pepaya yaitu getah putih seperti susu (white milky latex) adalah zat yang berperan dalam menghasilkan pengembangan sekaligus perenyahan pada Kue Matahari. Hal ini memunculkan ide bagi kami untuk mendeskripsikan cara meningkatkan kualitas Kue Matahari serta bagaimana memaksimalkan hasil sehingga dapat meningkat  dicapai. Sasarannya untuk pemula dan yang belum memahami proses pembuatan  Kue Matahari yang baik dan benar. Bagi  masyarakat perdesaan agar dapat meningkatkan kualitas Kue Matahari dapat lebih mengoptimalkan hasil pembuatannya, sehingga dapat meningkatkan pendapatannya melalui home industri (industri rumah tangga).  Karena itu peneliti mengambil judul “Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari secara alamiah”.    
1.2     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan diangkat pada penelitian ini adalah :
1).   Zat apakah yang terkandung dalam Daun Pepaya sehingga dapat
       digunakan sebagai bahan perenyah sekaligus untuk bahan
       pengembang?
2). Bagaimana menentukan ciri-ciri Daun Pepaya yang dapat digunakan
       sebagai bahan perenyah Kue Matahari?
3). Bagaimana proses pembuatan Kue Matahari?
4). Bagaimana penggunaan Daun Pepaya untuk meningkatkan kualitas
       Kue Matahari? 

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1).   Menjelaskan zat yang terkandung dalam Daun Pepaya sehingga dapat dipakai sebagai pengembang dan perenyah Kue Matahari
2).   Mendeskripsikan pemilihan Daun Pepaya yang baik.
3).   Mendeskripsikan proses pembuatan Kue Matahari.
4).   Mendeskripsikan penggunaan Daun Pepaya pada proses pembuatan Kue Matahari.

1.4 Manfaat Penelitian
1).   Membuat bahan perenyah dan pengembang Kue Matahari yang ekonomis.
2).   Meningkatkan produktivitas dan kualitas Kue Matahari.
3).   Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dengan industri rumah tangga       pembuatan Kue Matahari.

1.5 Asumsi
            Daun Pepaya sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari pada industri rumah tangga mendapat respon positif dari  masyarakat yaitu sebagai perenyah dan pengembang makanan. Untuk itu  diperlukannya  daun tersebut sebagai bahan pengolahan pembuatan Kue Matahari  agar tidak menimbulkan efek samping bagi  kesehatan.  Zat yang terkandung pada tumbuhan pepaya adalah papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.

 1.6 Hipotesis
            Berdasarkan asumsi yang telah dibuat secara teoritis,diperlukan suatu kesimpulan yang sifatnya sementara.oleh karena itu,peneliti membuat hipotesis kerja sebagai berikut.
    “ Daun Pepaya memiliki Kandungan kimia yang dapat meningkatkan kualitas Kue Matahari, yaitu dalam hal mengembangkan dan merenyahkan  tanpa menimbulkan  efek samping”.


           



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1    Daun Pepaya
Sejak dulu alam sudah memberikan banyak keanekaragaman disekitar alam terutama pohon pepaya. Salah satu obat alamiah serbaguna yang banyak tersedia di sekitar kita adalah pohon pepaya. Setiap bagian pohon pepaya dapat dimanfaatkan mulai akar, batang, daun, dan daun bahkan biji buahnya.
                                                   Gambar 2.1 : Daun Pepaya (Foto :             Rahma)
 Jangan salah paham dibalik kepahitannya ternyata menyimpan khasiat yang begitu banyak. Kita telah mengetahui bahwa buah pepaya juga baik untuk tubuh, namun daunnya juga tidak boleh diremehkan. Karena Daun Pepaya inilah yang kita buat untuk pengembangan Kue Matahari, pengawetan, sekaligus juga perenyah Kue Matahari. Karena getah ini otomatis didapatkan saat kita mengkonsumsi Daun Pepaya yang sudah tua. Daun ini dari tumbuhan pepaya memiliki kandungan kimia senyawa Karpain. Zat inilah dapat membunuh mikroorganisme bagi tubuh kita.

2.2 Ciri-Ciri
2.2.1 Klasifikasi Pohon Pepaya
Berdasarkan hasil penelitian, pohon pepaya diklasifikasikan kedalam: 
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)                         
Subkingdom    : Tracheobionta                                              
                        (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta
                        (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta
                        (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida
                        (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica                                          Gambar 2.2: Pohon Pepaya
Spesies            : Carica papaya L.                          (Foto: http://www.iptek.net.id/)
( http://www.plantamor.com)                             
2.2.2 Habitat

            Habitat adalah tempat dimana mahluk hidup tinggal. Habitat pohon pepaya adalah di dataran tinggi dan dataran rendah. Selain itu pohon pepaya juga hidup didaerah tropis maupun sub tropis.

2.3   Kue Matahari
Kue Matahari merupakan makanan ringan (Kudapan) yang berasal dari campuran tepung terigu dan tepung beras  dengan rasa yang dapat dibuat manis atau asin dan disesuaikan dengan selera, juga sangat renyah. Memiliki bentuk menyerupai Matahari sehingga diberi nama Kue Matahari. Di beberapa daerah di Indonesia menyebutnya sebagai Kue Kembang Goyang. Kembang karena bentuknya menyerupai bunga atau kembang, sedangkan goyang karena tatkala mencetaknya, cetakan kue ini harus digoyang di dalam minyak panas, untuk melepaskan adonan kue dari cetakannya.
Kue Matahari ini sering dipakai sebagai sesaji dalam upacara adat, seperti yang sering dilakukan di sebagian besar daerah di Bali. Apabila menjelang Hari Raya Keagamaan seperti Galungan, permintaan konsumen akan Kue Matahari meningkat tajam. Kue-kue ini dikemas dalam plastik yang tertutup rapat dengan tujuan agar awet dan tidak cepat melempem.
Industri Rumah Tangga (Home Industry) pembuatan Kue Matahari mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Industri ini mempunyai beberapa kendala karena tingkat keawetan dan kerenyahan dari Kue ini sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan inovasi dalam pembuatannya.







BAB III
  METODOLOGI 
Metodologi penelitian “berasal dari kata “Metode”yang artinya cara yang cepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu dan pengetahuan.jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.sedangkan peneliyian adalah suatu kegiatan untuk mencari,mencatat,merumuskan,dan menganalisis sampai menyusunlaporannya.( Narbuko dan Achmadi,2008: 1)
Sedangkan menurut Rameli Agam (2009:94) , Metode ilmiah dalam bentuk metodologi penelitian direalisasikan dalam bentuk model,prosedur,dan format penelitian,seperti metode atau teknik penelitian,instrumen penelitian,subjek penelitian prosedur,desain dan alat bantu penelitian.Metodologi penelitian yang baik akan memberikan kontribusi bagi tercapainya kesuksesan penelitian yang dilakukan.dalam penelitian ini,peneliti menggunakan Metode penelitian eksperimen1 untuk menguji rumusan hipotesis yang telah di buat.

3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian tentang Daun Pepaya (carica papaya) sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas kue di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo.pembuatan sampel Kue Matahari di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Pengambilan Daun Pepaya sebagai bahan pengembang dan perenyah di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu dari tanggal  16 April-14 Mei 2010.

3.2 Penelitian subjek
          Subjek yang di teliti dalam penelitian ini adalah getah Daun Pepaya (carica papaya) yang banyak terdapat di kabupaten probolinggo kususnya Kecamatan Maron dan Kecamatan Gending. Sedangkan objek yang di teliti adalah Kue Matahari.
 

1 Metode penelitian eksperimen adalah metode yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab – akibat melalui pemanipulasian variabel independen (misalnya : treatment, stimulus, kondisi) dan menguji   perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tadi. 
        

  3.3 Sumber Data
          Data yang diperoleh berupa dat primer dan data sekunder. Data primer adalah berupa data dari hasil percobaan mengenai pembungkusan Kue Matahari dengan Daun Pepaya. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui internet. 

3.4 Teknik Pengumpulan Data
 a. Observasi
Metode ini berupa pengamatan secara langsung yang kami lakukan di  daerah pedesaan khususnya home industry di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo untuk mendapatkan data tentang cara pembuatan Kue Matahari.
b.   Eksperimen
Melakukan pecobaan pembuatan Kue Matahari dengaan inovasi menggunakan Daun Pepaya dan mencatat hasilnya serta mendokumentasikannya dalam bentuk foto saat proses pembuatannya
c.    Angket
 Metode ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaaan dan respon masyarakat terhdap rasa dan penampilan dari Inovasi Kue Matahari. Angket ini melibatkan 40 orang responden.

3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
       -   Alat penggorengan                               -     Panci
         -   Kompor                                                -     Alat pengaduk
         -   Alat cetakan                                        
3.5.2 Bahan
          -   Tepung beras                                         -    Daun Pepaya
          -   tepung tapioka                                      -    minyak tanah
          -   bawang putih                                        -    minyak goreng
          -   kemiri                                                    -    air putih
          -   bumbu penyedap rasa


3.6 Langkah Kerja
3.4.1 Cara kerja
1.  Menyiapkan alat dan bahan
2.  Mencampurkan tepung beras dan tepung tapioka ke dalam panci
3.  Menambahkan dengan air putih, aduk hingga rata
4.  Menghancurkan 3 siung bawang putih dan menambahkan bumbu penyedap rasa
5.  Memasukkan semua bumbu yang telah dihancurkan kedalam panci
6.  Adonan yang telah jadi dibagi menjadi 3 bagian dan diberi 2 perlakuan dan 1    bagian menjadi kontrol.
     a. Perlakuan 1 : Kue yang diberi Daun Pepaya (dibungkus oleh daun pepaya)                             -           Adonan yang sudah jadi langsung dicetak dan di goreng
         -    Setelah dingin, kue Matahari yang dihasilkan langsung diletakkan ke dalam                      wadah yang alas dan dindingnya diberi Daun Pepaya yang sudah                                           dibersihkan, kemudian bagian atas pun ditutupi oleh Daun Pepaya.
         -    Didiamkan untuk beberapa lama, kemudian digoreng kembali.
    b.  Perlakuan 2 : Kue yang adonannya di beri Daun Pepaya
.        -    Adonan kue yang sudah jadi langsung dimasukkan ke dalam wadah yang alas                  dan dindingnya diberi Daun Pepaya yang sudah dibersihkan, kemudian                                bagian atas pun ditutupi oleh Daun Pepaya.
         -    Didiamkan  sampai beberapa lama
        -     Lalu di cetak dan digoreng
     c. Kontrol : Kue tanpa Daun Pepaya
         -    Adonan yang sudah jadi langsung di cetak dan di goreng tanpa diberi                               perlakuan menggunakan Daun Pepaya.

3.4.2        Rancangan Tabulasi Data
                        Pengorganisasian data hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
Lama pendiaman
Hasil pengamatan
Keterangan









Tabel 1. Rancangan tabulasi data

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kandungan Zat yang Terdapat pada Daun Pepaya
Papain merupakan satu dari enzim paling kuat yang dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman pepaya. Enzim adalah molekul kompleks yang diproduksi makhluk hidup untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel. Pada pepaya, getah termasuk enzim proteolitik. Protein dasar itu memecah senyawa protein menjadi pepton. Contoh enzim proteolitik lainnya adalah bromelain pada nanas, renin pada sapi dan babi. Pemakaiannya masih jarang lantaran sulit diekstrak dan aktivitasnya lebih rendah dibanding papain.
Papain juga terbukti menginaktifkan kinerja insulin seperti diteliti Wutzemann dan Livshis pada 1923. Berkat kandungan 11.6 % potasium benzylglucosinolate, ia mampu mengurangi gula darah sekaligus mempercepat penyembuhan luka. Kinerja itu dibantu oleh asam hidrosianik yang bersifat antiseptik. Papain pun mengandung 1,2% sulfur yang berfungsi mengobati penyakit kulit seperti jerawat, kutil, bekas luka, dan sebagai krim penghilang rambut.
            Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya kering itu antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, phenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak.
           
Daun Pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain : - Vitamin A 18250 SI - Vitamin B1 0,15 mg - Vitamin C 140 mg - Kalori 79 kal - Protein 8,0 gram - Lemak 2 gram - Hidrat Arang 11,9 gram - Kalsium 353 mg - Fosfor 63 mg - Besi 0,8 mg - Air 75,4 gram Kandungan carposide pada Daun Pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.
Enzim papain inilah yang dianggap berperan dalam mengembangkan dan meningkatkan kerenyahan pada Kue Matahari.    

4.2 Pemilihan Daun Pepaya
          Dalam pemilihan Daun Pepaya kita harus memilih daun yang bersih dan cukup tua. Daun papaya yang cukup tua lebih banyak mengandung getah putih. Getah putih yang terdapat pada Daun Pepaya itulah yang peneliti gunakan sebagai pengembang dan perenyah Kue Matahari.
4.3  Proses Pembuatan Kue Matahari
Bahan yang sudah tersedia seperti tepung beras, tepung tapioka, bawang putih, kemiri, bumbu penyedap rasa (secukupnya), dan air putih secukupnya, kemudian dicampur dimasukkan ke dalam panci dan diaduk hingga rata. Setelah itu,hidupkan kompor dan tuangkan minyak goreng kemudian tunggu hingga panas. Lalu alat cetakan  dimasukkan ke dalam minyak panas, selanjutnya cetakan yang sudah panas dimasukkan ke dalam adonan kue.  Setelah menempel pada cetakan, maka cetakan diangkat dan dimasukkan ke dalam wajan (alat penggorengan) yang berisi minyak panas. Sewaktu adonan kue yang menempel pada cetakan berada dalam minyak panas, cetakan digoyang perlahan agar kue lepas, dan  dapat digoreng (dimatangkan). Pemasakan kue (penggorengan) harus dilakukan secara hati-hati dan cepat agar diperoleh warna kekuningan yang sempurna.
            Pada percobaan pertama, peneliti mengalami kegagalan karena alat penggoreng (wajan) yang peneliti gunakan terlalu tipis. Sehingga panas yang  menyerap pada cetakan tidak merata. Akibat yang ditimbulkan adalah bentuk Kue Matahari menjadi tidak sempurna (hancur) karena sebagian adonan sukar dilepaskan dari cetakan.
            Pada percobaan kedua, peneliti menggunakan alat penggorengan yang lebih tebal sehingga panasnya merata. Akan tetapi pada percobaan yang kedua, peneliti mengalami kagagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh alat cetakan yang digunakan langsung peneliti cuci menggunakan air. Sedangkan alat cetakan pada Kue Matahari tidak boleh sedikitpun terkena oleh air. Akibat yang ditimbulkan adalah  bentuk Kue Matahari menjadi tidak sempurna (hancur) karena sebagian adonan sukar dilepaskan dari cetakan.
            Pada percobaan ketiga, peneliti tidak menagalami kendala apapun sehingga pada percobaan ketiga membuahkan hasil yang maksimal. Keberhasilan tersebut disebabkan oleh alat penggoreng yang peneliti gunakan sudah lebih tebal sehingga panasnya merata dan alat cetakan yang peneliti gunakan  sudah tidak lagi dicuci dengan air akan tetapi dicuci dengan minyak goreng. Akibatnya bentuk Kue Matahari bagus dan renyah.

4.4 Penggunaan Daun Pepaya Pada Proses Pembuatan Kue Matahari
4.4.1 Daun Pepaya Sebagai Pembungkus Kue Matahari
            Sebelum proses pembungkusan pada Kue Matahari, kita harus menyiapkan tempat yang dilapisi oleh Daun Pepaya. Kue Matahari yang sudah digoreng, dimasukkan ke dalam tempat tersebut. Tutup rapat-rapat tempat pembungkusan tersebut dan simpan di tempat yang kering selama 3 hari. Setelah 3 hari proses pembungkusan selesai. Maka pada awalnya, kue tersebut akan tidak renyah lagi.Akan tetapi setelah di goreng Kue Matahari akan renyah dan mengembang dan dapat berkembang kurang lebih satu minggu.
            Metode ini sangat baik digunakan untuk mengatasi Kue Matahari yang melempem karena tidak laku terjual. Dalam daun Pepaya mengandung enzim proteolitik mampu memutuskan ikatan lemak dan karbohidrat sehingga apabila digoreng kembali akan menghasilkan rasa yang renyah.
4.4.2    Adonan Kue Matahari yang Dibungkus Daun Pepaya
Sebelum proses pembungkusan pada adonan Kue Matahari, sebelumnya kita harus menyiapkan tempat pembungkusan yang dilapisi Daun Pepaya. Setelah wadah yang akan digunakan siap, maka adonan dituangkan kedalam tempat pembungkusan tersebut. Setelah itu didiamkan selama 1 jam. Setelah 1 jam adonan tersebut akan lebih kental dari keadaan semula. Pada tahap penggorengan adonan ini lebih mudah lepas dari cetakan karena sudah tercampur dengan getah yang dihasilkan oleh Daun Pepaya. Kue tersebut kurang renyah karena adonan yang melekat pada cetakan sangat tebal. Akan tetapi, kue ini dapat mempertahankan kerenyahannya 7-10 hari.
4.4.3        Kue Matahari tanpa menggunakan Daun Pepaya
 Adonan yang sudah jadi langsung digoreng.Akan tetapi, bentuknya lebih kecil (kurang dan kerenyahannya kurang.Kue ini hanya dapat bertahan 5-6 hari.





4.5             Faktor Penentu Keefektifan Pengembangan dan Perenyahan
        Alami Daun Pepaya pada pembuatan Kue Matahari
            Bahan perenyah dan pengembang yang dihasilkan oleh Daun Pepaya dan diujikan pada sampel Kue Matahari. Adapun pada percobaan sebagai berikut:

Percobaan 1 (adonan yang dibungkus Daun Pepaya)  
Lama pendiaman
Hasil pengamatan
Keterangan

1 jam
Adonan menjadi lebih kental.
Kue Matahari mengeras.

Percobaan 2 (Kue Matahari dibungkus dengan Daun Pepaya )
Lama pendiaman
Hasil pengamatan
Keterangan

3 hari
Bentuknya lembek dan tidak ada kerenyahan sama sekali.
Setelah digoreng kembali, akan menghasilkan pengembangan dan kerenyahan.

Percobaan 3 (tidak ada campuran apapun pada adonan)
Lama pendiaman
Hasil pengamatan
Keterangan

1 menit
Warnanya berubah menjadi lebih putih.
Rasa Kue Matahari sama seperti pada umumnya.

Percobaan 4 (Pengamatan kerenyahan kue Matahari tanpa menggunakan Daun Pepaya)
Lama pendiaman
Hasil pengamatan
Keterangan
3 hari
Renyah
kerenyahannya sama seperti semula.
7 hari
Kurang renyah
Kerenyahannya sudah berkurang.
10 hari
Melempem
Tidak ada kerenyahan sama sekali.
Percobaan 5 (Pengamatan kerenyahan kue Matahari dengan menggunakan Daun Pepaya)
Lama pendiaman
Hasil pengamatan
Keterangan
3 hari
Sangat renyah

kerenyahannya sama seperti semula.
7 hari
Renyah 
Kerenyahannya tetap
10 hari
Kurang renyah
Kerenyahan berkurang.


Percobaan 6 (Pengamatan kerenyahan adonan kue Matahari dengan menggunakan Daun Pepaya)
Lama pendiaman
Hasil pengamatan
Keterangan
3 hari
Sangat renyah
kerenyahannya sama seperti semula.
7 hari
Renyah 
Kerenyahannya tetap
10 hari
Kurang renyah
Kerenyahan berkurang.

Dari percobaan 1, 2, dan 3 dapat dilihat bahwa lamanya pendiaman berpengaruh terhadap bentuk dan rasa pada Kue Matahari. Hal ini membuktikan bahwa semakin lama waktu pendiaman, maka bentuknya semakin melebar dan rasanya sedikit pahit.
Sedangkan dari percobaan 4, 5, dan 6 ketahanan kerenyahan pada kue matahari dipengaruhi oleh lamanya pendiaman.Hal ini membuktikan bahwa semakin lama pendiaman,maka Kue Matahari akan melempem (kurang renyah). 
Dari percobaan di atas,hal yang paling unggul adalah Daun Pepaya sebagai pembungkus Kue Matahari.Karna dapat dilihat dari ketahanan kerenyahannya.    





BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1.    Daun Pepaya (Carica papaya merupakan satu-satssunya spesies yang masih ada dalam famili caricaeae (kurang lebih tujuh spesies punah dalam genus tambahan dilaporkan pernah ada). Daun ini merupakan salah satu jenis daun penghasil enzim proteolitik yang tinggi. .Selain itu, Daun Pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain : - Vitamin A 18250 SI - Vitamin B1 0,15 mg - Vitamin C 140 mg - Kalori 79 kal - Protein 8,0 gram - Lemak 2 gram - Hidrat Arang 11,9 gram - Kalsium 353 mg - Fosfor 63 mg - Besi 0,8 mg - Air 75,4 gram Kandungan carposide pada Daun Pepaya berkhasiat sebagai obat cacing.
2.    Pemilihan Daun Pepaya dalam pembuatan Kue Matahari yaitu memilih daun yang sudah tua karena banyak mengandung getah putih seperti susu (white milky latex).Getah putih itulah yang diginakan untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari.  
  1. Proses pembuatan Kue Matahari yaitu menyiapkan alat dan bahan yang sudah tersedia seperti tepung beras, tepung tapioka, bawang putih, kemiri, bumbu penyedap rasa (secukupnya), dan air putih secukupnya, sedangkan alatnya yaitu alat penggorengan, panci, kompor, alat pengaduk, dan alat cetakan. Kemudian semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam panci lalu diaduk hingga rata. Setelah itu,hidupkan kompor dan tuangkan minyak goreng kemudian tunggu hingga panas. Lalu alat cetakan  dimasukkan ke dalam minyak panas, selanjutnya cetakan yang sudah panas dimasukkan ke dalam adonan kue kemudian digoreng.
  2. Penggunaan Daun Pepaya untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari ada tiga tahap yaitu adonan Kue Matahari yang dibungkus Daun Pepaya, Kue Matahari yang  dibungkus Daun Pepaya, dan adonan Kue Matahari tanpa dibungkus Daun Pepaya. Untuk meningkatkan kualitas Kue Matahari meliputi tahap lama dan pengembangan sekaligus perenyahan pada Kue Matahari.     

5.2 SARAN
            Dengan dibuatnya makalah ini, peneliti berharap agar  penduduk perdesaan bisa lebih meningkatkan kualitas Kue Matahari dengan mengikuti tata cara pembungkusan kue dengan menggunakan Daun Pepaya agar lebih hemat dan higienis. Sebaiknya masyarakat juga lebih menyadari dan memperhatikan adanya sesuatu di lingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan.









































DAFTAR PUSTAKA

        Agam Rameli 2009:94.Metode ini dalam bentuk penelitian ,intrumen ,subjek penelitian prosedur ,desain dan alat bantu peneliti.
        Narbuko dan achmadi,2008:1.Suatu kegiatan untuk mencari ,merummuskan ,dan menganalisis sampai menyusun laporannya.

(http://.iptek.net.id)




















LAMPIRAN 1
Angket kue matahari yang diberi Daun Pepaya
Nama               :
Usia                 :
Alamat                        :
Pekerjaan         :

1. Bagaimana bentuk kue yang telah diberi Daun Pepaya?
      a. mengalami pengembangan
      b. sama dengan semula
      c.  lebih kecil
       jawaban lain:
 2. Bagaimana rasa kue matahari yang telah diberi Daun Pepaya?
      a. enak
      b.tidak enak
      c.kurang enak
       jawaban lain:
3. Bagaimana menurut anda tentang kerenyahan kue tersebut?
       a.renyah
       b.tidak renyah
       c.sedang
       jawaban lain:
 4. Apa menurut anda yang paling terasa pada kue matari yang sudah diberi daun
      pepaya?
       a.getah Daun Pepaya
       b.tepung beras
       c.tidak ada aroma
       jawaban lain:
 5. Bagaimana menurut anda tentang penampilan warna pada kue mahari yang diberi        
     Daun Pepaya? 
      a.kuning
      b.Putih tulang
      c.kecoklatan
     jawaban lain:
 6. Tuliskan kritik dan saran anda mengenai kue matahari yang diberi Daun Pepaya?
     Jawab:











Angket kue matahari yang adonannya diberi Daun Pepaya
Nama               :
Usia                 :
Alamat                        :
Pekerjaan         :

1. Bagaimana bentuk kue yang adonannya diberi Daun Pepaya?
      a. mengalami pengembangan
      b. sama dengan semula
      c.  lebih kecil
      jawaban lain:
 2 Bagaimana rasa kue matahari yang adonannya diberi Daun Pepaya?
      a. enak
      b.tidak enak
      c.kurang enak
      jawaban lain:
 3. Bagaimana menurut anda tentang kerenyahan kue tersebut?
       a.renyah
       b.tidak renyah
       c.sedang
       jawaban lain:
 4. Apa menurut anda yang paling terasa pada kue matari yang adonannya diberi daun
      pepaya?
       a.getah Daun Pepaya
       b.tepung beras
       c.tidak ada aroma
       jawaban lain:
 5. Bagaimana menurut anda tentang penampilan warna pada kue mahari? 
       a.kuning
       b.Putih tulang
       c.kecoklatan jawaban lain
 6. Tuliskan kritik dan saran anda mengenai kue yang adonannyadiberi Daun Pepaya?
     Jawab:















Angket kue matahari yang tanpa diberi Daun Pepaya
Nama               :
Usia                 :
Alamat                        :
Pekerejaan       :

1. Bagaimana bentuk kue yang tanpadiberi Daun Pepaya?
      a. mengembang 
      b. Sama dengan semula
      c.lebih kecil
      jawaban lain:
2.Bagaimana rasa kue matahari yang tanpa diberi Daun Pepaya
       a. enak
       b.tidak enak
       c.kurang enak
       jawaban lain
3. Bagaimana menurut anda tentang kerenyahan kue tersebut?
       a.renyah
     b.tidak renyah
       c.sedang
       jawaban lain:
 4. Apa menurut anda yang paling terasa pada kue matari yang tanpa diberi daun  pepaya?
        a.getah Daun Pepaya
        b.tepung beras
        c.tidak ada aroma
        jawaban lain:
 5. Bagaimana menurut anda tentang penampilan warna pada kue mahari? 
         a.kuning
         b.Putih tulang
         c.kecoklatan
         jawaban lain:
 6. Tuliskan kritik dan saran anda mengenai kue yang tanpa diberi Daun Pepaya?
     Jawab:









DATA NAMA RESPONDEN
NO
NAMA
USIA
ALAMAT
PEKERJAAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Ana septian
Yuliatin
Suleha
Buhairi
Suwono
Srimulyani
Bayati
Yendamayanti
Susilowati
Candra
Sumisna
Dina Agustin
Ririn
Trias A.
Anisa
Yuyun
Boby
Rudi
Tausan
Faisol
Edo
Roni
Rofik
Pusat
Wahyu
Wika Indah Sari
Sumisno
 Toyan
Rudy
Mol
Bibit  
Yusuf
Sumarno
Fadly
Huda
Maryam
Salam
Fatima
Fiki
Soleh





21
34
40
48
23
19
18
16
45
32
23
23
21
20
43
32
21
23
34
54
42
26
27
54
54
35
34
54
43
23
32
33
22
21
34
35
34
36
45
56

Sumber Dawe
       Brabe
Brabe
       Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Sumber Dawe
 Sumber Dawe
Sumber Dawe
Sumber Dawe
Maron
Maron
Brabe
Brabe
Sumber Dawe
Sumber Dawe
 Sumber Dawe
Kedupok
Probolinggo
Brabe
Brabe      
Brabe
Maron
Maron
Maron
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Brabe
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
Maron
Pedagang
PNS
Ibu rumah Tangga Pedagang
Pedagang
Ibu rumah Tangga Pedagang
Ibu rumah Tangga Mahasiswa
Ibu rumah Tangga  Wiraswata
Pedagang
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Petani
PNS
Pedagang
PNS
Guru
Petani
Petani
Petani
Petani
Ibu rumah Tangga Pedagang
IburumahTangga
PNS
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Ibu rumah Tangga
Pelajar
Pelajar