Struktur Cinta Zhifa dan Naufal
Sudah
satu tahun Zhifa dan Naufal berteman. Tetapi mereka hanyalah sebatas teman
biasa. Meskipun menduduki kelas yang sama
mereka tidak begitu akrab. Untuk berkomunikasi secara langsung pun sangat
jarang sekali. Mungkin hal
itu dikarenakan faktor
perasaan yang dimilki Zhifa untuk Naufal. Sejak pertama masuk SMA, Zhifa merasa
aneh dengan perasaan yang dimilikinya. Sejak pertama kali melihat cowok yang
bernama lengkap “ Syihfatan Naufal Aljanani” itu jantungnya berdetak
kencang. Mungkin cowok itu adalah cinta pertamanya. Meskipun ia telah ngejalanin
3 cinta sebelumnya, ia sadar bahwa “pacar
pertama bukan berarti cinta pertama”. Perasaan cinta yang dialaminya dengan
Naufal begitu beda dengan 3 cinta sebelumnya itu.
Saat ini, Zhifa tidak lagi duduk dalam satu kelas karena
mereka sudah menginjak kelas 2 SMA. Tetepi Zhifa tetap merasa dekat dengan Naufal.
Meskipun hanya cinta dalam hati yang dia miliki, Zhifa yakin kalau suatu saat Naufal
akan tau tentang perasaannya itu.
* * * * * * * * *
Suatu hari tepatnya hari sabtu, Zhifa sedang beristirahat seusai jam olahraga di
sekolahnya. Waktu itu Zhifa sedang bersama seorang temannya, Utie. Kebetulan di
tangan Utie tersapat sebuah handphone. Dan ketiika Zhifa menanyakan tentang HP
itu, Utie bilang bahwa HP itu bukanlah miliknya, tapi milik Naufal. Zhifa kaget
dan sempat merasa cenburu. Tapi dia baru sadar kalau Utie adalah saudara Naufal.
Zhifa sempat memegang HP Naufal, ketika itu tanpa sepengetahuan Utie, Zhifa
mengambil nomor HP Naufal secara diam-diam.
Ketika pulang sekolah Zhifa mulai mengirimkan pesan
pertamanya untuk Naufal. Dulu, waktu kelas 1 SMA dia nggak pernah berkomunikasi
lewat media apapun dengan Naufal.. Itu adalah pesan pertamnya yang dikirim
untuk Naufal. Akhirnya komunikasi antar keduanya pun terjalin hingga mereka
sama-sama dekat dan menjalin sebuah persahabatan. Zhifa sangat senang karena
bisa dekat dengan Naufal dan menjalin sebuah persahabatan dengannya meskipun hanyalah
lewat media elektronik (HP). Karena dari senangnya, dia necurahkan isi hatinya
kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Silvi. Silvi kaget ketika
mendengar ceritanya tentang kedekatannya dengan Naufal. Tapi sebagai seorang
sahabat, Silvi selalu mendukung apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu.
Hampir setiap hari Zhifa dan Naufal saling berkirim pesan
lewat HP. Pada malam hari mereka sedang membahas masalah “PERCINTAAN”. Naufal
bilang kalau dia sedang jatuh cinta sama seorang cewek Anak kelas 1, ketika Zhifa menanyakan siapa nama cewek itu, Naufal tidak mau memberi
tau, dia hanya memberi tau kalau cewek itu Anak kelas 1C. lalu Zhifa bertanya,
apakah Naufal akan mengungkapkan perasaannya sama ceek itu? Dan Naufal pun menjawabnya,
“secepatnya”. Mendengar hal itu Zhifa langsung shock dan merasa kalau harapannya musnah
pada saat itu juga.
Beberapa minggu tlah berlalu. Tiba-tiba Silvi mengajak Zhifa
untuk membicarakan sesuatu. Ternyata Silvi bilang kalau Naufal juga suka sama Zhifa.
Awalnya Zhifa sempat nggak percaya dengan apa yang diomongin Silvi. Tapi Silvi
berusaha meyakinkan Zhifa kalau semua itu benar. Akhirnya Zhifa percaya dengan Silvi
karena dia tau seorang sahabat nggak mungkin bohong
pada sahabatnya sendiri. Tetapi Zhifa masih ragu dengan hal itu. Dalam
pikirannya dia bertanya-tanya, gimana
dengan cewek 1C itu???. Zhifa pun nggak tinggal diam, malam harinya dia sedang SMS-an.
Awalnya sich cuma sekedar basa-basi tapi selang beberapa menit Zhifa menanyakan
kepada Naufal tentang cewek 1C itu. Naufal menjawab kalau dia udah nggak lagi
suka dengannya karena Naufal mendengar
kabar kalau cewek yang ditaksirnya itu udah punya cowok. Mendengar kabar itu Zhifa
sangat senang. Dia berpikir kalau harapannya yang sempat musnah, kini tlah
tumbuh kembali.
* * * * * * * *
Sementara itu Zhifa mempunyai 5 orang sahabat yaitu Erlin,
Nindy, Ayu, Ana, dan Finza. Setiap ada tugas kelompok dari sekolah, mereka
selalu berada dalam satu kelompok. Mereka sudah sangat akrab sekali, bahkan
mereka sudah saling menganggap sebagai saudara. Kebetulan mereka mendapat tugas
kelompok kimia untuk membuat bentuk-bentuk molekul. Guru mereka memberi waktu
untuk mengerjakannya selama dua minggu.
Pada hari minggu pertama, mereka mengerjakan tugasnya itu
di rumah Erlin. Pada waktu itu cuaca sangat panas
sehingga Zhifa melepas jilbab yang dipakainya tadi. Mereka semua kaget karena ternyata
rambut Zhifa panjang. Nggak heran sich kalau mereka sampek kaget gitu soalnya
mereka baru pertama kali melihat rambut Zhifa terurai. Selang beberapa menit Finza
dan Erlin saling berbisik. Zhifa, Nindy, Ayu, dan Ana curiga dengan apa yang
diomongin oleh mereka berdua. Seusai belajar kelompok mereka langsung pulang.
Tapi sesampainya di rumah, perasaan Zhifa masih
diselimuti rasa penasaran. Jadi, Zhifa langsung SMS ke Erlin dan
menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Awalnya Erlin nggak mau memberi tau Zhifa
tentang hal itu karena Erlin sudah berjanji kepada Finza kalau dia tidak akan
membocorkan kepada siapa pun
termasuk Zhifa. Tapi Zhifa memaksa Erlin
untuk memberi taunya. Akhirnya Erlin mau memberi tau Zhifa. Ternyata waktu itu Finza
bilang kalau dia suka sama Zhifa. Mendengar hal itu Zhifa langsung tertawa
soalnya itu sangat mustahil dan di nggak percaya sama sekali dengan semua itu. Erlin
menjelaskan ke Zhifa kalau Finza suka dengannya pada waktu dia membuka jilbabnya
tadi.
Mulai sejak itulah Zhifa berusaha bersifat cuek sama Finza dan seolah-olah tidak tau
apa-apa. Dia bersifat seperti itu karena dia tidak ingin Finza semakin suka dengannya. Hingga sampai
pada hari minggu kedua, mereka hendak belajar kelompok di sekolah. Sebelumnya
mereka telah sepakat untuk belajar di musholla sekolah. Nah. Pada saat itu ada Naufal
dan teman-teman kelompoknya sedang belajar kelompok di tempat itu juga. Akhirnya
Zhifa dan Naufal bertemu di sana. Pada waktu sedang asyik belajar tiba-tiba Zhifa
meneteskan air mata saat mendengar lagu “Cinta
Dalam Hati” dari
Ungu Band.
Malam harinya, Naufal mananyakan tentang apa yang
sebenarnya terjadi sewaktu belajar kelompok di musholla tadi. Zhifa pun mau
mengakui kalau dirinya menangis di musholla tadi. Dia bilang kalau dirinya
sedang terbawa oleh perasaan yang dimilkinya untuk cowok yang dia sayang. Dalam
hati Zhifa berkata “andai kau tau tentang
perasaanku ini. Sejujurnya aku menangis karena kamu, Naufal. Tapi biarlah waktu
yang akan mengatur semua ini, sampai kau tau bahwa aku sayang kamu.”
* * * * * * * *
“Sedalam-dalamnya
bangkai di kubur pasti akan tercium juga baunya.” Tak lama, kelima
sahabatnya, yaitu Erlin, Nindy, Ayu, Ana, dan Finza tau kalau Zhifa suka sama Naufal. Mereka tau
hal itu karena melihat cara pandangan Zhifa terhadap Naufal sangat beda dengan
pandangan seorang sahabat. Akhirnya Zhifa mau mengakui kalau dirinya memang suka
dengan Naufal. Mengetahui hal itu, Finza patah hati karena cintanya kepada Zhifa
bertepuk sebalah tangan. Tetapi meskipun begitu persahabatan mereka tidak
runtuh. Finza masih bisa tetap dekat dengan Zhifa meskipun hanya sekedar
sahabat. Dalam kurun waktu yang tak lama, Finza sudah bisa bersikap layaknya
seorang sahabat pada Zhifa. Zhifa pun merasa lega karena Finza sudah bisa
bersikap seperti itu.
*
* * * * * * *
Tahun ini adalah musimnya
pertandingan sepak bola dunia ( Fiva World Cup 2010 ). Pada hari kamis malam, tepatnya
piala dunia sudah mencapai final, Naufal mengirimkan pesan lewat HP-nya (SMS)
ke Zhifa. Dalam pesan itu, Nufal mengatakan kalau dia ingin bicara sesuatu
kepada Zhifa. Tapi sayangnya, pada waktu itu Zhifa sudah terlelap tidur. So,
pesan dari Naufal belum sempat Zhifa baca, apalagi dibalas.
Keesokan harinya, tanggal 17
Desember 2010, Naufal berulang tahun yang ke 17 tahun. Sebelumnya, Zhifa sudah
mengucapkan “HAPPY BIRTHDAY” pada pukul 00.01 WIB lewat SMS. Tentunya Zhifa
sudah membaca SMS dari Naufal. Kemudian pada waktu pukul 05.00 WIB, dia menanyakan
apa yang Naufal ingin bicarakan dengnnya. Awalnya Naufal tidak mau memberitahu,
alasannya adalah SiKond (Situasi Kondisi) yang tidak tepat. Tetapi karena
penasaran, Zhifa memaksa Naufal untuk memberitahunya pada saat itu juga.
Tak disangka, ternyata Naufal
menyatakan perasaan cintanya pada Zhifa. Zhifa pun kaget mengetahui hal itu. Kemudian
Zhifa mengkui kalau dia juga memiliki perasaan yang sama dengan Naufal. Pada waktu
itu juga mereka jadian. Akhirnya saat-saat yang Zhifa tungu tiba juga. Walaupun
menunggu itu adalah sesuatu yang menyebalkan, tetapi hanya kesabaran yang dapat
memberikan kebahagiaan dari semua itu.
---SELESAI---
Created by: Nurus Zahro05/08/2011