BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang luas terbentang dari sabang sampai merauke. Selain
itu Indonesia berada di daerah garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia
memiliki lahan pertanian yang subur. Mayoritas mata pencaharian penduduknya
adalah petani. Tak heran, hampir semua kebutuhan sembako dapat terpenuhi, seperti
halnya di daerah Probolinggo. Di daerah Probolinggo banyak lahan yang digunakan
sebagai lahan pertanian dan tanaman yang ditanam juga bermacam-macam, seperti
tebu, padi, jagung, bawang, dan sebagainya. Pertanian tebu sangat mudah
ditemukan di daerah ini. Hasil dari pertanian tebu akan menghasilkan tetes
tebu. Tetes tebu akan diangkut dan diolah oleh pabrik MSG( Monosodium Glutamate
) yang ada di daerah Probolinggo, yaitu PT Sasa Inti Gending. Di pabrik ini hasil tetes tebunya diolah untuk
dibuat bahan baku pembuatan MSG. Semua pabrik industri akan mengeluarkan hasil
sampingan yang berbahaya jika tidak di netralisir, seperti limbah, terutamanya
limbah cair.
Selama
ini limbah terkenal karena baunya yang tidak sedap, khususnya dikalangan
masyarakat di dekat area perindustrian. Jika limbah cair tidak diolah terlebih
dahulu, limbah akan mencemari lingkungan, terutama di aliran sungai yang
dijadikan sebagai pembuangan limbah cair oleh sebagian besar pabrik industri di
Indonesia, tak terkecuali PT Sasa Inti. Limbah cair buangan PT Sasa Inti diproses
terlebih dahulu sebelum dibuang dan dialirkan ke sungai. Tidak hanya itu,
sebelum dibuang, kualitas pH air limbah cair diukur terlebih dahulu. Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan agar tidak membahayakan biota air sungai dan
masyarakat yang memanfaatkan air sungai
untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci, mandi, buang air, dan sebagainya.
Selain itu, air sungai juga dimanfaatkan untuk keperluan irigasi sawah
masyarakat sekitar.
Dalam
makalah ini, kami akan membahas mengenai seputar limbah cair, terutama dalam
hal pengukuran kualitas air limbah cair yang dikeluarkan oleh PT Sasa Inti
Gending. Karena kualitas air limbah cair yang dibuang ke sungai sangat berpengaruh bagi
masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik industri MSG tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
proses pengolahan limbah cair yang ada di PT Sasa Inti Gending?
2. Berapa
ukuran kualitas air limbah cair yang dikeluarkan oleh PT Sasa Inti Gending?
3. Apa
saja tujuan mengukur kualitas limbah cair?
4. Apa
akibatnya jika parameter pH limbah cair
tidak disesuaikan dengan standart parameter yang telah ditetapkan?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan
proses pengolahan limbah cair yang ada di PT Sasa Inti Gending.
2. Mengetahui
ukuran kualitas limbah cair yang dikeluarkan oleh PT Sasa Inti Gending.
3. Mengetahui
tujuan-tujuan mengukur kualitas limbah cair.
4. Mengetahui
akibat yang ditimbulkan jika parameter pH limbah cair tidak disesuaikan dengan
standart parameter yang telah ditetapkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Limbah
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Menurut UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah
adalah sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan.Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya (grey water).
Limbah padat
lebih dikenal sebagai sampah,
yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah.
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
- Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
- Limbah padat
- Limbah gas dan partikel
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
2.2
Parameter pH Limbah Cair
Dalam
pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang
digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik.
Parameter organik merupakan ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam
limbah. Parameter ini terdiri dari total organic carbon (TOC), chemical
oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan
lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik
fisik dalam air limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids
(TSS), pH, temperatur, warna, bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan
spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa organik atau inorganik.
Sumber: http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-air-limbah/
2.3
PT Sasa Inti Gending
PT
SASA Inti Gending merupakan salah satu perusahaaan industri yang terkenal di
Kabupaten Probolinggo, kecamatan Gending. Perusahaan ini berdiri pada tahun 30 Agustus
1975. Perusahaan ini merupakan rintisan dari Perusahaan Gedangan yang terletak
di Sidoarjo, namun perusahaan Gedangan ini telah ditutup karena terjebak lumpur
lapindo, sekitar tahun 2004. Sehingga produksi semua di alihkan ke PT SASA
Inti. Dahulu PT SASA Inti kekurangan karyawan, sedangkan produksi yang dituntut
banyak, lebih dari kapasitas karyawan, sehingga semua orang yang berminat bisa
menjadi karyawan PT SASA Inti. Akan tetapi kini karyawan PT SASA Inti semakin
banyak, tidak imbang dengan produksi yang akan dihasilkan, seseorang yang
berminat untuk bekerja di PT SASA Inti ini harus melewati beberapa ujian (
semacam test ) agar di terima menjadi karyawan PT SASA Inti. Setiap karyawan
harus menghafal Visi dan Misi PT SASA Inti, supaya dapat di praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya pada saat bekerja, jika tidak menghafal perlu
ditanyakan loyalitasnya. Karyawan PT SASA Inti masuk bekerja di bagi menadi
beberpa Shift, yakni Shift malam, Shift siang, Shift sore, Shift pagi.
Perusahaan ini memproduksi Vetsin (
penyedap rasa ) , setiap ibu rumah tangga tidak pernah lepas daribumbu penyedap
rasa, karena setiap masakan membutuhkan bumbu itu supaya masakan lebih gurih
dan sedap. Maka dari itu PT SASA Inti memproduksi Vetsin non stop yaitu selama
12 bulan, sehingga perusahaan ini menampung tetes tebu yang merupakan bahan
dasar pembuatan Vetsin sebanyak 15000 ton tetes tebu. Karena PT SASA INTI ini
lokasinya ddekat dengan pabrik gula maka PT SASA inti, mengambil tetes tebu
dari, pabrik gula tsb. Karena pabrik gula itu giling dan menghasilkan tetes
tebu setiap 6 bulan sekali, maka PT SASA Inti menampung tetes tebu sebanyak
15000 ton kedalam beberapa bak. Hasil
produksi di ekspor ke 5 benua namun sebagian besar di ekspor ke benua Eropa. Setiap
benua kemasan yang di gunakan berbeda.
Setiap perusahaan industri pasti
menghasilkan limbah, tak terkecuali di PT SASA Inti ini, namun disini terdapat tempat
pengolahan limbah yakni 13 bak pengolahan limbah, dan juga kolam limbah yang
telah di olah dan terdapat ikan yang digunakan sebagai indikator air limbah,
setelah itu limbah yang telah diolah dibuang di di sungai melalui pipa. Sehingga
air tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air
sungai serta tidak berbahaya bagi biota air.
BAB
III
METODOLOGI
KUNJUNGAN
Metode
“berasal dari kata “Metode”yang artinya cara yang cepat untuk melakukan
sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu dan pengetahuan. Jadi, metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk
mencapai suatu tujuan.sedangkan peneliyian adalah suatu kegiatan untuk
mencari,mencatat,merumuskan,dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
(Drs.
Cholid Narbuko dan Drs Abu Achmadi,2008: 1)
3.1 Pemilihan
Subjek
Subjek yang
diamati dalam kunjungan ini adalah limbah
cair yang terdapat di PT Sasa Inti Gending. Limbah tersebut diolah dan dialirkan ke sungai.
3.2
Sumber Data
Adapun
data primer dalam kunjungan ini diperoleh dengan cara observasi ke lapangan (PT
Sasa Inti Gending) yang dilakukan pada tanggal 17 Februari 2011. Sedangkan data
sekunder diperoleh melalui internet dan berbagai sumber buku dan literatur.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Limbah
Cair di PT. SASA INTI
1. Limbah cair ditampung di bak nomor 4 selama 2-3 jam untuk proses
sedimentasi. Limbah cair tersebut berwarna bening karena limbah cair tersebut
merupakan air hujan.
2. Dari bak nomor 4 dialirkan ke bak nomor 3 dan ditampung selama 2-3
jam. Limbah cair tersebut berupa air aese.
3. Dari bak nomor 3 dialirkan ke bak nomor 2 dan ditampung selama 2-3
jam.
4. Dari bak nomor 2 dialirkan ke bak nomor 1 untuk memisahkan padatan
yang ada di dalam limbah cair, kemudian dialirkan ke bak measuring weir.
5. Dari bak measuring weir, limbah cair dialirkan ke bak air 1 dan 2
dan ditambah dengan mikroorganisme. Kemudian limbah cair tersebut diukur dengan
alat DO untuk mengukur kadar oksigen yang larut dalam limbah cair tersebut.
Selain itu, limbah cair tersebut juga diukur kadar pH-nya.
6. Limbah cair tersebut kemudian dialirkan ke kolam ikan untuk
mengetahui kualitas air limbah. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak
mati, maka limbah cair tersebut akan dibuang ke sungai.
4.2
Ukuran
Kualitas Air Limbah Cair yang Dikeluarkan Oleh PT Sasa Inti Gending
Sebelum air limbah diuji kualitasnya
dengan menampung air limbah ke dalam 13 bak, masing-masing bak diuji kualitas
limbahnya dengan mengukurnya menggunakan pH meter, pH meter yang digunakan ada
tiga jenis, yaitu BOD, COD, dan DO.
· DO (Disolved
Oksigen) =4-9 ppm
DO adalah oksigen terlarut
yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis
tumbuhan air. Pengukurannya
dalam waktu 1 jam.
· BOD (Biochemical
Oxygent Demand) ≤ 10 ppm
BOD adalah jumlah oksigen
yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Pemeriksaan BOD diperlukan
untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan.
Pengukurannya dalam waktu 5 hari.
· COD (Chemical
Oxygent Demand) ≤ 30 ppm
COD adalah jumlah
oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air.
Pengukurannya dalam waktu 2 jam.
Persamaan dari masing-masing pH meter
tersebut adalah untuk mengukur oksigen terlarut dalam bak air limbah.
Parameter air limbah adalah pH 6-9. Jika
pH air limbah mencapai parameter air limbah tersebut dan oksigen yang terlarut
di dalam air limbah meningkat jumlahnya maka air limbah sudah siap untuk
dialirkan ke sungai. Sebelum dialirkan ke sungai, air limbah ditmpung di kolam
ikan. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak mati, maka air llimbah
tersebut baik untuk dialirkan ke sungai.
4.3
Tujuan
Mengukur Kualitas Limbah Cair
Sebelum limbah cair dibuang/dialirkan ke
sungai, limbah dialirkan ke IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah), hal ini dilakukan untuk mengolah limbah dan diukur
kualitasnya.
IPAL ini tidak pernah berhenti proses , yakni selalu mengolah agar limbah tidak
berlimpah. Sesuai dengan SK No.45 Tahun 2005, limbah harus memiliki parameter
sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuannya adalah agar air limbah yang dibuang ke
sungai tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai
serta tidak membahayakan biota air yang hidup di air sungai, sehingga PT SASA
Inti merupakan perusahaan yang bersih dan bebas dari pencemaran air.
4.4
Akibat
yang Timbul Apabila Parameter pH Limbah Cair Tidak Disesuaikan
dengan
Standart yang Telah Ditetapakan
Akibat
yang ditimbulkan apabila parameter air limbah tidak disesuaikan dengan standart
yang ditetapkan antara lain :
1. Pencemaran
air
Limbah
yang tidak diolah akan mencemari kualitas air sungai karena air sungai tidak
dapat menyatu dengan air limbah.
2. Merusak
biota air
Pada
dasarnya, limbah sangat berbahaya bagi biota air sungai karena limbah merupakan
sisa hasil kegiatan industri yang belum dinetralisir, sehingga mengakibatkan
kerusakan ekosistem biota air.
3. Merusak
drainase tanah
Limbah
dapat terserap kedalam tanah sehingga merusak drainase tanah yang seharusnya
seimbang.
4. Mengurangi
daya ikat air tanah
Daya
ikat air sangat penting untuk area pertanian. Jika limbah mencemari tanah, limbah
akan terserap oleh tanah, yang mana air tersebut seharusnya mengalir ke daerah
pertanian. Karena limbah telah diserap oleh tanah maka daya ikat air akan
berkurang. Jika daya ikat air berkurang maka kualitas pertanian juga akan berkurang.
5. Penyakit
( untuk orang yang MCK di sungai )
Sebagian
besar masyarakat sekitar memanfaatkan air sungai untuk melakukan kebutuhan
sehari- hari, seperti mandi, cuci, dan tinja. Jika air sungai dicemari oleh air
limbah yang tidak disesuaikan parameternya maka dapat menimbulkan penyakit.
6. Menganggu
estetika
Air
sungai yang telah dicemari dapat mengganggu estetika, karena warna air sungai
yang menyatu dengan air limbah berwarna cokelat kehitaman.
7. Kualitas
air bersih menurun
Apabila
air sungai dicemari maka akan terjadi kelangkaan air bersih. Masyarakat sekitar
yang kurang mampu dalam segi ekonominya akan memanfaatkan jasa air sungai,
sehingga kualitas air bersih menurun.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah
kami berkunjung ke PT SASA Inti dapat disimpulkan bahwa:
1. Limbah
cair yang dihasilkan oleh PT SASA Inti diolah
secara modern dengan beberapa tahap mulai dari ditampung di 13 bak secara
berurutan, diberi bakteri, lalu ditampung di kolam limbah PT SASA Inti yang
telah di beri ikan sebagai indikator, sehingga air limbah yang dibuang ke
sungai aman untuk digunakan kebuuhan sehari-hari.
2. Untuk
mengukur kualitas air limbah di masing-masing bak diperlukan beberapa pHmeter.
pHmeter yang digunakan di PT Sasa Inti Gending terdiri atas 3 jenis, yaitu DO (Disolved Oksigen), BOD
(Biochemical Oxygent Demand), dan COD (Chemical Oxygent Demand).
- Tujuan mengukur kualitas air limbah adalah agar limbah yang telah dibuang ke sungai tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai, sehingga tidak menimbulkan berbagai penyakit. Serta tidak membayakan dan tidak merusak biota air sungai.
- Akibat-akibat yang ditimbulkan apabila parameter air limbah yang di buang ke sungai tidak sesuai dengan standart yang ditentukan yakni :
a)
Pencemaran air
b)
Merusak biota
air
c)
Merusak drainase
tanah
d)
Mengurangi daya
ikat air tanah
e)
Penyakit ( untuk
orang yang MCK di sungai )
f)
Menganggu
estetika
g)
Menurunnya
kualitas air bersih
5.2
Saran
Dengan
demikian, tidak semua limbah itu membahayakan dan dapat mencemari lingkungan
atau bahkan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Hal itu kembali pada diri
kita sendiri, bagaimana cara mengolah limbah tersebut sehingga bermanfaat
bahkan membawa nilai ekonomis bagi kita. Jadi, kita tidak perlu khawatir bahwa limbah
akan mencemari lingkungan kita karena saat ini, beberapa perusahaan telah
mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Sebagai contohnya, PT Sasa Inti Gending yang merupakan
perusahaan yang mengolah limbah secara modern dan bertahap. Oleh karena itu,
limbah yang dihasilkan tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan, manusia, dan
biota air. Sehingga PT Sasa Inti Gending merupakan perusahaan yang bersih dan bebas
dari pencemaran air.
DAFTAR PUSTAKA
Narbuko,
Cholid., dan Achmad, Abu. 2008. Metodologi
Penelitia. Jakarta:
PT Bumi Aksara
http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-air-limbah/
Good Post
BalasHapusthanks :)
BalasHapus