Minggu, 25 November 2012

Makalah kunjungan PT Sasa Inti Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, jawa timur


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas terbentang dari sabang sampai merauke. Selain itu Indonesia berada di daerah garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki lahan pertanian yang subur. Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani. Tak heran, hampir semua kebutuhan sembako dapat terpenuhi, seperti halnya di daerah Probolinggo. Di daerah Probolinggo banyak lahan yang digunakan sebagai lahan pertanian dan tanaman yang ditanam juga bermacam-macam, seperti tebu, padi, jagung, bawang, dan sebagainya. Pertanian tebu sangat mudah ditemukan di daerah ini. Hasil dari pertanian tebu akan menghasilkan tetes tebu. Tetes tebu akan diangkut dan diolah oleh pabrik MSG( Monosodium Glutamate ) yang ada di daerah Probolinggo, yaitu PT Sasa Inti Gending.  Di pabrik ini hasil tetes tebunya diolah untuk dibuat bahan baku pembuatan MSG. Semua pabrik industri akan mengeluarkan hasil sampingan yang berbahaya jika tidak di netralisir, seperti limbah, terutamanya limbah cair.
Selama ini limbah terkenal karena baunya yang tidak sedap, khususnya dikalangan masyarakat di dekat area perindustrian. Jika limbah cair tidak diolah terlebih dahulu, limbah akan mencemari lingkungan, terutama di aliran sungai yang dijadikan sebagai pembuangan limbah cair oleh sebagian besar pabrik industri di Indonesia, tak terkecuali PT Sasa Inti. Limbah cair buangan PT Sasa Inti diproses terlebih dahulu sebelum dibuang dan dialirkan ke sungai. Tidak hanya itu, sebelum dibuang, kualitas pH air limbah cair diukur terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak membahayakan biota air sungai dan masyarakat  yang memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci, mandi, buang air, dan sebagainya. Selain itu, air sungai juga dimanfaatkan untuk keperluan irigasi sawah masyarakat sekitar.
            Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai seputar limbah cair, terutama dalam hal pengukuran kualitas air limbah cair yang dikeluarkan oleh PT Sasa Inti Gending. Karena kualitas air limbah cair  yang dibuang ke sungai sangat berpengaruh bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik industri MSG tersebut.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses pengolahan limbah cair yang ada di PT Sasa Inti Gending?
2.      Berapa ukuran kualitas air limbah cair yang dikeluarkan oleh PT Sasa Inti Gending?
3.      Apa saja tujuan mengukur kualitas limbah cair?
4.      Apa akibatnya jika parameter pH  limbah cair tidak disesuaikan dengan standart parameter yang telah ditetapkan?

1.3 Tujuan
1.      Menjelaskan proses pengolahan limbah cair yang ada di PT Sasa Inti Gending.
2.      Mengetahui ukuran kualitas limbah cair yang dikeluarkan oleh PT Sasa Inti Gending.
3.      Mengetahui tujuan-tujuan mengukur kualitas limbah cair.
4.      Mengetahui akibat yang ditimbulkan jika parameter pH limbah cair tidak disesuaikan dengan standart parameter yang telah ditetapkan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Limbah
      Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Menurut UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan.Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
  2. Limbah padat
  3. Limbah gas dan partikel

2.2 Parameter pH Limbah Cair
            Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total organic carbon (TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna, bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa organik atau inorganik.
Sumber: http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-air-limbah/
2.3 PT Sasa Inti Gending
PT SASA Inti Gending merupakan salah satu perusahaaan industri yang terkenal di Kabupaten Probolinggo, kecamatan Gending.  Perusahaan ini berdiri pada tahun 30 Agustus 1975. Perusahaan ini merupakan rintisan dari Perusahaan Gedangan yang terletak di Sidoarjo, namun perusahaan Gedangan ini telah ditutup karena terjebak lumpur lapindo, sekitar tahun 2004. Sehingga produksi semua di alihkan ke PT SASA Inti. Dahulu PT SASA Inti kekurangan karyawan, sedangkan produksi yang dituntut banyak, lebih dari kapasitas karyawan, sehingga semua orang yang berminat bisa menjadi karyawan PT SASA Inti. Akan tetapi kini karyawan PT SASA Inti semakin banyak, tidak imbang dengan produksi yang akan dihasilkan, seseorang yang berminat untuk bekerja di PT SASA Inti ini harus melewati beberapa ujian ( semacam test ) agar di terima menjadi karyawan PT SASA Inti. Setiap karyawan harus menghafal Visi dan Misi PT SASA Inti, supaya dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada saat bekerja, jika tidak menghafal perlu ditanyakan loyalitasnya. Karyawan PT SASA Inti masuk bekerja di bagi menadi beberpa Shift, yakni Shift malam, Shift siang, Shift sore, Shift pagi.
            Perusahaan ini memproduksi Vetsin ( penyedap rasa ) , setiap ibu rumah tangga tidak pernah lepas daribumbu penyedap rasa, karena setiap masakan membutuhkan bumbu itu supaya masakan lebih gurih dan sedap. Maka dari itu PT SASA Inti memproduksi Vetsin non stop yaitu selama 12 bulan, sehingga perusahaan ini menampung tetes tebu yang merupakan bahan dasar pembuatan Vetsin sebanyak 15000 ton tetes tebu. Karena PT SASA INTI ini lokasinya ddekat dengan pabrik gula maka PT SASA inti, mengambil tetes tebu dari, pabrik gula tsb. Karena pabrik gula itu giling dan menghasilkan tetes tebu setiap 6 bulan sekali, maka PT SASA Inti menampung tetes tebu sebanyak 15000 ton kedalam beberapa bak.  Hasil produksi di ekspor ke 5 benua namun sebagian besar di ekspor ke benua Eropa. Setiap benua kemasan yang di gunakan berbeda.
            Setiap perusahaan industri pasti menghasilkan limbah, tak terkecuali di PT SASA Inti ini, namun disini terdapat tempat pengolahan limbah yakni 13 bak pengolahan limbah, dan juga kolam limbah yang telah di olah dan terdapat ikan yang digunakan sebagai indikator air limbah, setelah itu limbah yang telah diolah dibuang di di sungai melalui pipa. Sehingga air tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai serta tidak berbahaya bagi biota air.


BAB III
METODOLOGI KUNJUNGAN
Metode “berasal dari kata “Metode”yang artinya cara yang cepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu dan pengetahuan. Jadi, metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.sedangkan peneliyian adalah suatu kegiatan untuk mencari,mencatat,merumuskan,dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
(Drs. Cholid Narbuko dan Drs Abu Achmadi,2008: 1)
3.1  Pemilihan Subjek
            Subjek yang diamati dalam kunjungan ini adalah limbah cair yang terdapat di PT Sasa Inti Gending. Limbah tersebut diolah dan dialirkan ke sungai.
3.2 Sumber Data
            Adapun data primer dalam kunjungan ini diperoleh dengan cara observasi ke lapangan (PT Sasa Inti Gending) yang dilakukan pada tanggal 17 Februari 2011. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui internet dan berbagai sumber buku dan literatur.


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1    Pengolahan Limbah Cair di PT.  SASA INTI
1.    Limbah cair ditampung di bak nomor 4 selama 2-3 jam untuk proses sedimentasi. Limbah cair tersebut berwarna bening karena limbah cair tersebut merupakan air hujan.
2.    Dari bak nomor 4 dialirkan ke bak nomor 3 dan ditampung selama 2-3 jam. Limbah cair tersebut berupa air aese.
3.    Dari bak nomor 3 dialirkan ke bak nomor 2 dan ditampung selama 2-3 jam.
4.    Dari bak nomor 2 dialirkan ke bak nomor 1 untuk memisahkan padatan yang ada di dalam limbah cair, kemudian dialirkan ke bak measuring weir.
5.    Dari bak measuring weir, limbah cair dialirkan ke bak air 1 dan 2 dan ditambah dengan mikroorganisme. Kemudian limbah cair tersebut diukur dengan alat DO untuk mengukur kadar oksigen yang larut dalam limbah cair tersebut. Selain itu, limbah cair tersebut juga diukur kadar pH-nya.
6.    Limbah cair tersebut kemudian dialirkan ke kolam ikan untuk mengetahui kualitas air limbah. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak mati, maka limbah cair tersebut akan dibuang ke sungai.

4.2         Ukuran Kualitas Air Limbah Cair yang Dikeluarkan Oleh PT Sasa Inti Gending
Sebelum air limbah diuji kualitasnya dengan menampung air limbah ke dalam 13 bak, masing-masing bak diuji kualitas limbahnya dengan mengukurnya menggunakan pH meter, pH meter yang digunakan ada tiga jenis, yaitu BOD, COD, dan DO.
·      DO (Disolved Oksigen) =4-9 ppm
DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air.  Pengukurannya dalam waktu 1 jam.
·      BOD (Biochemical Oxygent Demand) ≤ 10 ppm
BOD adalah jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan. Pengukurannya dalam waktu 5 hari.
·       COD (Chemical Oxygent Demand) ≤ 30 ppm
COD adalah jumlah oksigen  yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air. Pengukurannya dalam waktu 2 jam.
Persamaan dari masing-masing pH meter tersebut adalah untuk mengukur oksigen terlarut dalam bak air limbah.
Parameter air limbah adalah pH 6-9. Jika pH air limbah mencapai parameter air limbah tersebut dan oksigen yang terlarut di dalam air limbah meningkat jumlahnya maka air limbah sudah siap untuk dialirkan ke sungai. Sebelum dialirkan ke sungai, air limbah ditmpung di kolam ikan. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak mati, maka air llimbah tersebut baik untuk dialirkan ke sungai.
4.3         Tujuan Mengukur Kualitas Limbah Cair
Sebelum limbah cair dibuang/dialirkan ke sungai, limbah dialirkan ke IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), hal ini dilakukan untuk mengolah limbah dan diukur kualitasnya. IPAL ini tidak pernah berhenti proses , yakni selalu mengolah agar limbah tidak berlimpah. Sesuai dengan SK No.45 Tahun 2005, limbah harus memiliki parameter sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuannya adalah agar air limbah yang dibuang ke sungai tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai serta tidak membahayakan biota air yang hidup di air sungai, sehingga PT SASA Inti merupakan perusahaan yang bersih dan bebas dari pencemaran air.
4.4         Akibat yang Timbul Apabila Parameter pH Limbah Cair Tidak Disesuaikan
dengan  Standart yang Telah Ditetapakan
Akibat yang ditimbulkan apabila parameter air limbah tidak disesuaikan dengan standart yang ditetapkan antara lain :
1.      Pencemaran air
Limbah yang tidak diolah akan mencemari kualitas air sungai karena air sungai tidak dapat menyatu dengan air limbah.
2.      Merusak biota air
Pada dasarnya, limbah sangat berbahaya bagi biota air sungai karena limbah merupakan sisa hasil kegiatan industri yang belum dinetralisir, sehingga mengakibatkan kerusakan ekosistem biota air.
3.      Merusak drainase tanah
Limbah dapat terserap kedalam tanah sehingga merusak drainase tanah yang seharusnya seimbang.
4.      Mengurangi daya ikat air tanah
Daya ikat air sangat penting untuk area pertanian. Jika limbah mencemari tanah, limbah akan terserap oleh tanah, yang mana air tersebut seharusnya mengalir ke daerah pertanian. Karena limbah telah diserap oleh tanah maka daya ikat air akan berkurang. Jika daya ikat air berkurang maka kualitas pertanian juga akan berkurang.
5.      Penyakit ( untuk orang yang MCK di sungai )
Sebagian besar masyarakat sekitar memanfaatkan air sungai untuk melakukan kebutuhan sehari- hari, seperti mandi, cuci, dan tinja. Jika air sungai dicemari oleh air limbah yang tidak disesuaikan parameternya maka dapat menimbulkan penyakit.
6.      Menganggu estetika
Air sungai yang telah dicemari dapat mengganggu estetika, karena warna air sungai yang menyatu dengan air limbah berwarna cokelat kehitaman.
7.      Kualitas air bersih menurun
Apabila air sungai dicemari maka akan terjadi kelangkaan air bersih. Masyarakat sekitar yang kurang mampu dalam segi ekonominya akan memanfaatkan jasa air sungai, sehingga kualitas air bersih menurun.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah kami berkunjung ke PT SASA Inti dapat disimpulkan bahwa:
1.      Limbah cair yang dihasilkan oleh PT SASA Inti  diolah secara modern dengan beberapa tahap mulai dari ditampung di 13 bak secara berurutan, diberi bakteri, lalu ditampung di kolam limbah PT SASA Inti yang telah di beri ikan sebagai indikator, sehingga air limbah yang dibuang ke sungai aman untuk digunakan kebuuhan sehari-hari.
2.      Untuk mengukur kualitas air limbah di masing-masing bak diperlukan beberapa pHmeter. pHmeter yang digunakan di PT Sasa Inti Gending terdiri atas 3 jenis, yaitu DO (Disolved Oksigen),  BOD (Biochemical Oxygent Demand), dan COD (Chemical Oxygent Demand).
  1. Tujuan mengukur kualitas air limbah adalah agar limbah yang telah dibuang ke sungai tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai, sehingga tidak menimbulkan berbagai penyakit. Serta tidak membayakan dan tidak merusak biota air sungai.
  2. Akibat-akibat yang ditimbulkan apabila parameter air limbah yang di buang ke sungai tidak sesuai dengan standart yang ditentukan yakni :
a)                            Pencemaran air
b)                            Merusak biota air
c)                            Merusak drainase tanah
d)                            Mengurangi daya ikat air tanah
e)                            Penyakit ( untuk orang yang MCK di sungai )
f)                             Menganggu estetika
g)                            Menurunnya kualitas air bersih

5.2 Saran
Dengan demikian, tidak semua limbah itu membahayakan dan dapat mencemari lingkungan atau bahkan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Hal itu kembali pada diri kita sendiri, bagaimana cara mengolah limbah tersebut sehingga bermanfaat bahkan membawa nilai ekonomis bagi kita. Jadi, kita tidak perlu khawatir bahwa limbah akan mencemari lingkungan kita karena saat ini, beberapa perusahaan telah mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Sebagai contohnya,  PT Sasa Inti Gending yang merupakan perusahaan yang mengolah limbah secara modern dan bertahap. Oleh karena itu, limbah yang dihasilkan tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan, manusia, dan biota air. Sehingga PT Sasa Inti Gending  merupakan perusahaan yang bersih dan bebas dari pencemaran air.



DAFTAR PUSTAKA
Narbuko, Cholid., dan Achmad, Abu. 2008. Metodologi Penelitia. Jakarta: PT Bumi Aksara
http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-air-limbah/


2 komentar: